Langsung ke konten utama

HIDUP SEORANG MISIONARIS


    Saya pernah menghayalkan sebuah hidup yang lebih baik dari ini.  Hidup dimana saya dapat melakukan apa yang saya inginkan,

    Saya pernah berpikir mengapa semua ini berlangsung. Hidup ini, saat ini yang saya jalani ini begitu indah  tepat seperti apa yang saya inginkan,

    Apa yang pernah saya inginkan tidaklah sama dengan apa yang kini saya inginkan. Smuanya berubah, semuanya berganti dari keraguan menjadi keyakinan, kegundahan menjadi kepastian, kuatir menjadi percaya.

    Seringkali saya ragu melangkahkan kaki, sebagai orang muda banyak hal yang harus saya pelajari, terkadang saya harus menanggung sakit dan ditinggalkan, tak jarang saya harus dicibir dan dianggap rendah, seringkali  harus menghadapi pertentangan dari mereka yang seharusnya mendukung saya…

    Oh saya takut, takut terlalu mendramatisir perjalanan hidup ini, tapi demikianlah pengalaman hidup yang dilewati. Saya takut mendapat simpati yang berlebihan, tetapi  apakah itu tujuan saya menulis ini?
    Saya hanya ingin menulis ini, hanya ingin mencurahkan isi hati saya,

    Terlalu jauh sudah saya melangkah, beberapa keputusan besar telah saya lakukan, beberapa tindakan penting telah diambil, tak bisa mundur!
    Kini berapapun harganya harus dibayar.  Bahkan itu seandainya gagal menikah tahun depan.



    Ooh Tuhan, seperti dua sisi mata koin.
    Satu sisi, sungguh indah melihat Engkau bekerja dengan cara ajaib menjawab doa-doa kami, Engkau sungguh melakukan mujizat membuktikan bahwa Engkau yang berkuasa atas seluruh perangkat dan fasilitas pelayanan ini. Disisi ini, hidup sungguh indah karena aku belajar untuk bersabar dan mengandalkan Engkau yang Tuhan.
    Sisi lainya sungguh menantang, karena saya harus belajar melangkah dengan iman. Langkah iman ini seringkali harus berbenturan dengan dunia nyata dimana mayoritas orang berpikir praktis dan mengandalkan logika untung rugi. Mengandalkan Tuhan sungguh indah namun menghadapi arus utama tidak indah tentunya. Resiko membuat keputusan yang salah selalu menghantui, namun Engkau ya Bapa, menenangkan hati ini, setenang bayi yang tertidur pulas di dada ibunya.

    Bapa, aku mau terus berjalan bersamaMu, aku mau terus menghadapi tantangan-tantangan yang memang harus kuhadapi,
    Bapa, aku mau terus menikmati mujizat-mujizatMu, aku mau hidup dalam keajaiban perlindunganMu, aku mau menjadi biasa dengan kritikan-kritikan atas tindakan iman yang ku ambil,
    Bapa, aku mau bersamaMu. Selamanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IMAN DAN TANDA (Matius 16:1-4)

Matthew 16:1-4   1 Kemudian datanglah orang-orang Farisi dan Saduki hendak mencobai Yesus. Mereka meminta supaya Ia memperlihatkan suatu tanda dari sorga kepada mereka.   2 Tetapi jawab Yesus: "Pada petang hari karena langit merah, kamu berkata: Hari akan cerah,   3 dan pada pagi hari, karena langit merah dan redup, kamu berkata: Hari buruk. Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman tidak.   4 Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus." Lalu Yesus meninggalkan mereka dan pergi. Iman vs Tanda Orang Saduki dan Orang Farisi adalah kaum terpelajar yang secara khusus mendalami hukum-hukum Yahudi. Mereka juga hidup dalam penantian yang pasti akan kehadiran Mesias. Mereka jugalah yang terus menghidupkan pengharapan akan kedatangan Mesias dalam kehidupan ibadah orang Yahudi.  Mereka hidup dalam meditasi dan perenungan iman Yahudi mereka. P...

GEREJA YANG IDEAL (Menurut KPR 2:41-47)

I . APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN GEREJA ? Apakah Gereja adalah gedung ? Apakah Gereja adalah organisasi ? Menurut ALKITAB, gereja adalah Kristen (pengikut Kristus) * 1 Petrus 2:9-10  Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: Yesus Kristus tidak membuat dan mengembangkan organisasi atau denominasi atau sinode tertentu tetapi mengorganisir Kristen. II. SIAPAKAH PENDIRI GEREJA ? * Matius 16:18  Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Jadi, Yesus Kristus tidak mendirikan gedung tetapi mendirikan sebuah jemaat. Gedung/tempat ibadah kemudian diadopsi menjadi kebutuhan Kristen. Pada dasarnya sebuah gedung permanen bukanlah kebutuh...

PEMIMPIN TUKANG POS (Bagian 4 - Penutup)

Kepemimpinan Harun, Saul dan Pilatus menggambarkan gaya pemimpin yang menghindari tanggung jawab, dan dari kisah mereka, kita belajar hal-hal krusial yang wajib direnungkan oleh pemimpin masa kini. 5 Implikasi Kepemimpinan dari Harun, Saul, dan Pilatus 1. Kepemimpinan butuh keberanian moral, bukan hanya status - Jabatan tanpa keberanian untuk menegakkan nilai akan berujung pada kepemimpinan yang kosong dan mudah ditekan.  2. Ketidakjelasan posisi memperlemah integritas pemimpin - Ketika pemimpin enggan menunjukkan sikap dalam konflik, kepercayaan tim dan efektivitas organisasi menurun.  3. Kompromi demi kenyamanan bisa mengkhianati panggilan spiritual - Seperti Saul dan Pilatus, keputusan yang dibuat demi “ketenangan” bisa menyisakan jejak ketidakadilan dan kerusakan rohani.  4. Kepemimpinan pasif melahirkan kekacauan dan penyimpangan - Seperti Harun, ketidakaktifan dalam menegur atau menyaring kehendak massa bisa menghasilkan pelanggaran serius terhadap kehendak Tuhan....