Langsung ke konten utama

Nama-Nama Mereka (Tafsiran Matius 1:1)

Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.” (Matius 1:1)

Ada 4 pertanyaan pokok yang perlu dijawab untuk memahami ayat ini.
  1.  Apakah yang dimaksud dengan silsilah?
  2.  Siapakah Yesus Kristus?
  3. Siapakah Daud?
  4. Siapakah Abraham?

Sebelum menjawab 4 pertanyaan pokok diatas, baiklah kita menjawab beberapa pertanyaan pendukung yang berhubungan langsung dengan 4 pertanyaan pokok tadi tetapi juga menjadi acuan dalam kitab Matius ini.

Pertanyaan tersebut antara lain;
Mengapa Matius memulai kitabnya dengan penyusunan silsilah yang terbalik? Ternyata menurut Matius, dalam penyusunan tersebut Abraham dan Daud tidak menjadi faktor utama dalam susunan silsilah melainkan Yesus Kristus. Dalam kitab Injilnya, Matius ingin menulis tentang Yesus Kristus dan bukan Abraham atau Daud.

Pengertian Silsilah adalah “susunan garis keluarga”. Nah dengan menulis Yesus Kristus diawal susunan maka Matius hendak mengakhiri susunan garis keluarga Abraham pada Yesus Kristus. Pertanyaan lain yang kemudian muncul ialah mengapa berhenti pada Yesus Kristus?

Para ahli kitab setuju bahwa kitab Injil Matius ditulis untuk orang Kristen yang berlatarbelakang Yahudi, tujuannya agar mereka mengetahui bahwa Mesias (Yunani:Kristus) yang dijanjikan, yang disebutkan akan lahir dari dan sebagai keturunan Abraham dan disebutkan sebagai anak Daud telah datang, namanya Yesus. Kemudian penggunaan kata Kristus, karena bahwa komunikasi yang digunakan waktu itu ialah bahasa Yunani karena itu Matius menulisnya dengan sebutan Yesus Kristus.

Jadi kitab ini adalah tentang Mesias yang dijanjikan telah datang namanya Yesus Kristus, dank arena para pendengarnya adalah orang Yahudi maka Matius melengkapi tulisannya dengan susunan garis keluarga Yesus Kristus.

Nah dengan demikian marilah kita mulai menjawab 4 pertanyaan pokok diatas.

1.      Apakah yang dimaksud dengan silsilah?

Seperti yang telah dijelaskan secara singkat diatas bahwa Silsilah adalah susunan garis keluarga, namun pertanyaan kita yang pertama ini perlu dikembangkan lagi. Maka pertanyaannya akan berbunyi seperti ini:
Mengapa Matius menempatkan silsilah didalam kitabnya?

Orang Yahudi adalah orang yang hidup dan bangga dengan kehidupannya. Bagi mereka kehidupan adalah sebuah penugasan yang harus diselesaikan. Kehidupan tersebut mereka dapatkan dari Abraham sebagai Leluhur mereka. Panggilan dan penugasan tersebut juga mereka terima melalui panggilan dan penugasan Abraham. Karena itu mereka selalu bangga menyebut diri mereka sebagai anak-anak Abraham. Hal inilah penyebab Matius menyebut nama Abraham. Nama Daud juga disebut dalam daftar pendek tersebut karena, Mesias dikatakan sebagai anak Daud. Maka Matius memperlukan pengesahan kedua nama tersebut sebagai leluhur Yesus Kristus. Pengesahan yang dimaksud bukan untuk memesiaskan Yesus Kristus tetapi untuk membuktikan kelahirian Yesus Kristus sebagai keturunan anak manusia.

Penetapan silsilah ini juga penting karena untuk membuktikan keotentikan Yesus Kristus sebagai keturunan Israel yang berasal dari keluarga Daud. Melihat kembali ke belakang, dalam pengharapan Israel akan Mesias, banyak muncul Mesias-mesias palsu namun kemudian popularitas mereka hilang ditumpas sebagai pemberotak. Kematian Yesus Kristus sendiri dianggap sebagai bentuk penumpasan terhadap pemberontakan Yahudi. Karena itu dengan mendeklarasikan silsilah Yesus sebagai anak Abraham dan anak Daud, Matius menyampaikan sebuah fakta kebenaran yang menjadi kunci masuk keseluruh isi kitabnya.
Setiap pembaca (khususnya bangsa Yahudi) harus menerima fakta bahwa Yesus adalah Kristus (Mesias), hanya dengan menerima dan percaya kepada kebenaran ini, maka seluruh rahasia Allah didalam kitab Matius akan terungkap dan terurai dengan jelas.

2.      Siapakah Yesus Kristus?

Siapakah Yesus Kristus?
Pertanyaan ini sangatlah jujur dan jelas mengungkapkan keingintahuan kita akan pribadi yang kontroversial ini. Sejarah manusia menerima keberadaan-Nya tetapi tidak secara bersamaan menerima status-Nya. Baiklah kita melihat pribadi Yesus Kristus melalui pemberian nama kepada-Nya.

Yesus
Arti nama Yesus dijelaskan didalam ayat berikut ini.
“Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." (Matius 1:21)
Jadi nama Yesus berarti penyelamat umat-Nya dari dosa.
Nama Yesus memiliki kemiripan fisik dan arti dengan beberapa nama dalam Alkitab misalkan Yosua dan Yesaya. Yosua berarti Allah menyelamatkan dan Yesaya berarti Allah adalah keselamatan. Intinya ketiga nama diatas yaitu Yesus, Yosua dan Yesaya hendak menjelaskan tentang tindakan Allah menyelamatkan manusia. Seberapa pentingkah nama seseorag bagi dirinya dalam budaya Yahudi?
Nama merupakan identitas yang daripadanya orang itu dikenal. Lebih daripada itu, dalam budaya yahudi, nama diberikan sebagai sebuah peringatan akan peristiwa yang terjadi pada saat anak itu dilahirkan. Misalkan nama Kain, disebutka dalam Kejadian 4:1  Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN.", Nama Kain bisa berarti mendapatkan seorang anak laki-laki dengan pertolongan Tuhan. Nama Habel artinya nafas, sementara atau tanpa arti yang dihubungkan dengan kisah kehidupan Habel yang hanya sementara. Nama Set dalam Kejadian 4:25  Adam bersetubuh pula dengan isterinya, lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Set, sebab katanya: "Allah telah mengaruniakan kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel; sebab Kain telah membunuhnya." Set berarti Allah telah mengaruniakan kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel.

Jadi penjelasan mengenai alasan pemberian nama yang disampaikan secara singkat diatas menunjukkan bahwa arti sebuah nama adalah penting bagi seseorang, yaitu sebagai peringatan akan peristiwa yang terjadi ketika yang bersangkutan dilahirkan.

Hal berbeda kita lihat dan pelajari dari pemberian nama Yesus kepada bayi Perawan Maria. Nama Yesus tidak diberikan oleh Maria atau Yusuf. Nama Yesus juga tidak dihasilkan dari perenungan terhadap peristiwa kelahiran Yesus, nama Yesus adalah sebuah nama sorgawi yang menjelaskan tindakan Allah atas umatNya yang terhilang. Nama Yesus tidak memperingati sebuah peristiwa atau tindakan tetapi menjelaskan tindakan. Nama itu sendiri mengandung arti tindakan. Seperti yang dijelaskan dalam Matius 1:21 “Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Nama-Nya Yesus karena tindakan yang akan dilakukanNya. NamaNya Yesus bukan karena sesuatu yang terjadi disekitarNya tetapi karena sesuatu yang akan dilakukanNya.

Sampai disini, kita melihat perbedaan bahwa nama Yesus berasal dari diriNya sendiri. Nama Yesus mengandung kuasa karena ketika kita menyebut namaNya dengan beriman kepada tindakanNya maka kuasa Nama Yesus yang lahir karena iman itu akan menolong dan menyelamatkan kita.

Philippians 2:10-11  supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,  11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!


Kristus
Kristus lebih daripada sebuah nama. Kristus bahasa Yunani yang berarti Mesias dalam bahasa Ibrani. Kristus atau Mesias adalah sebuah gelar yang disebutkan didalam Perjanjian Lama untuk menerangkan orang pilihan Allah yang akan datang untuk menyelamatkan umatNya. Kristus berarti dipilih dan diurapi. Dalam konteks Perjanjian Lama, Allah akan mengutus seorang nabi untuk mengurapi orang yang dipilihNya sebagai Raja ataupun sebagai Nabi. Dipilih adalah sebuah proses ilahi yang berlangsung dipihak Allah dan di lakukan oleh Allah kepada manusia. Dikatakan bahwa Kristen adalah orang yang dipilih Allah, namun pemilihan ini tidak sama dengan pemilihan yang berlangsung pada Kristus. Jikalau Allah memilih Kristen itu berhubungan dengan keselamatan, tetapi jika Allah memilih Kristus, pemilihan ini mengandung penugasan untuk melaksanakan pelayanan Allah karena itu, yang diurapi harus selanjutnya menerima pengurapan Allah (perkenanan Allah) Pengurapan atau perkenanan ini juga sekaligus merupakan sebuah upacara pengakuan publik bahwa yang dipilih dan diurapi telah mendapatkan kepercayaan untuk melaksanakan tugasnya. Pengurapan ini juga sebagai sarana pemberian otoritas dan kuasa rohani yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas pelayanan.

Yesus adalah nama dan Kristus adalah gelar. Jadi nama Yesus Kristus artinya
Penyelamat manusia berdosa yang dipilih dan diurapi Allah. Atau manusia pilihan Allah yang diurapi untuk menyelamatkan manusia berdosa.


3.      Siapakah Daud?

Daud ialah Raja Israel kedua setelah Raja saul, latar belakangnya ialah sebagai seorang gembala, anak bungsu dari 8 bersaudara. Daud seorang pemberani pandai bermain kecapi dan membuat puisi. Tak heran sebagian besar isi kitab Mazmur ditulis dan diberi musiknya oleh Daud.

Seyogyanya Allah memilih Saul sebagai Raja dan akan mengokohkan tahtanya atas Israel namun sikap Saul yang memberontak terhadap Allah membuat Allah menggeser dia tahta kerajaan Israel dan memberikannya kepada Daud.

Persamaan mendasar kedua raja Israel ini ialah, mereka sama-sama dipilih dan diurapi Allah untuk memerintah atas Israel, mereka menyalahgunakan kedudukan mereka dan berdosa terhadap Allah. Saul tidak memusnahkan orang Amalek seperti perintah Tuhan, juga Saul mengambil tempat Samuel untuk kemudian mempersembahkan korban kepada Allah. Daud juga demikian, Daud membunuh Uria lalu mengambil istri Uria dan tidur dengannya. Kesalahan kedua raja ini sangat mengesalkan hati Tuhan.

Perbedaan mendasar antara karakter Saul dan Daud ialah Saul tidak merasa bersalah dan berdosa atas kejahatannya melawan perintah Tuhan sehingga ia tidak merasa perlu untuk  memohon pengampunan dan belas kasihan Tuhan. Beda dengan Daud, ketika mendapat peringatan Tuhan, ia menyadari kesalahan dan dosanya lalu memohon pengampunan serta belas kasihan Tuhan.

Karena kualitas persekutuannya dengan Allah maka Daud menjadi raja terbesar Israel dan di kenang hingga saat ini. Ia juga menerima apa yang sebelumnya dijanjikan Allah kepada Saul, yaitu tahtanya atas Israel dikokohkan dan kemudian tahta kerajaan Israel dilanjutkan oleh Yesus Kristus.

2 Samuel 7:12   12 Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya.

2 Samuel 7:15-16   15 Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari padanya, seperti yang Kuhilangkan dari pada Saul, yang telah Kujauhkan dari hadapanmu.  16 Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya."


4.      Siapakah Abraham?

Ada banyak identitas yang dapat disematkan kepada Abraham, namun saya memilih memperkenalkan Abraham sebagai Bapa semua orang beriman. Abraham tidak jauh bedanya dengan tokoh lain dalam Alkitab. Secara umum, ia berasal dari seorang ayah dan seorang ibu, lalu ia menikah dan memiliki keturunan. Ia memiliki sejumlah harta benda dan pelayan-pelayan yang dalam jumlah banyak, namun yang membuat Abraham berbeda dari tokoh Alkitab lainnya ialah bahwa Allah memilih Abraham untuk membangun sebuah bangsa besar, yang disebutkan-Nya umat pilihan-Ku.

Pemilihan dan pemanggilan Abraham juga unik karena, Alkitab tidak memberikan informasi apa-apa tentang penyebab pemilihan dan pemanggilan Abraham. Bahkan Abraham ditafsirkan sebagai seorang yang dipanggil keluar dari kehidupan penyembahan berhala untuk mengikuti Allah. Abraham tak memiliki referensi untuk percaya dan mengikuti panggilan Allah, namun dikatakan “Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.” ( Kejadian 15:6).

Dalam bacaan berikut kita melihat sebuah janji besar yang diucapkan Allah kepada Abraham.
Kejadian 12:1-3 1 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;  2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.  3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."
Janji yang kemudian di ucapkan Allah kepada Abraham inilah yang kemudian dilanjutkan kepada Daud (lihat pada penjelasan Siapakah Daud?) bahwa dari keturunan Daudlah Allah akan memberkati bangsa-bangsa. Dan berkat itu akan kokoh dan kekal disalurkan melalui Yesus Kristus anak Daud, anak Abraham.




Sumber Pustaka :
ENGKAULAH Penjunanku Yayasan Komunikasi Bina Kasih. 2010
AKU DISURUH PILATUS. BPK Gunung Mulia. 1997
NIV Bible Study

Alkitab Terjemahan Baru

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IMAN DAN TANDA (Matius 16:1-4)

Matthew 16:1-4   1 Kemudian datanglah orang-orang Farisi dan Saduki hendak mencobai Yesus. Mereka meminta supaya Ia memperlihatkan suatu tanda dari sorga kepada mereka.   2 Tetapi jawab Yesus: "Pada petang hari karena langit merah, kamu berkata: Hari akan cerah,   3 dan pada pagi hari, karena langit merah dan redup, kamu berkata: Hari buruk. Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman tidak.   4 Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus." Lalu Yesus meninggalkan mereka dan pergi. Iman vs Tanda Orang Saduki dan Orang Farisi adalah kaum terpelajar yang secara khusus mendalami hukum-hukum Yahudi. Mereka juga hidup dalam penantian yang pasti akan kehadiran Mesias. Mereka jugalah yang terus menghidupkan pengharapan akan kedatangan Mesias dalam kehidupan ibadah orang Yahudi.  Mereka hidup dalam meditasi dan perenungan iman Yahudi mereka. P...

GEREJA YANG IDEAL (Menurut KPR 2:41-47)

I . APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN GEREJA ? Apakah Gereja adalah gedung ? Apakah Gereja adalah organisasi ? Menurut ALKITAB, gereja adalah Kristen (pengikut Kristus) * 1 Petrus 2:9-10  Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: Yesus Kristus tidak membuat dan mengembangkan organisasi atau denominasi atau sinode tertentu tetapi mengorganisir Kristen. II. SIAPAKAH PENDIRI GEREJA ? * Matius 16:18  Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Jadi, Yesus Kristus tidak mendirikan gedung tetapi mendirikan sebuah jemaat. Gedung/tempat ibadah kemudian diadopsi menjadi kebutuhan Kristen. Pada dasarnya sebuah gedung permanen bukanlah kebutuh...

PEMIMPIN TUKANG POS (Bagian 4 - Penutup)

Kepemimpinan Harun, Saul dan Pilatus menggambarkan gaya pemimpin yang menghindari tanggung jawab, dan dari kisah mereka, kita belajar hal-hal krusial yang wajib direnungkan oleh pemimpin masa kini. 5 Implikasi Kepemimpinan dari Harun, Saul, dan Pilatus 1. Kepemimpinan butuh keberanian moral, bukan hanya status - Jabatan tanpa keberanian untuk menegakkan nilai akan berujung pada kepemimpinan yang kosong dan mudah ditekan.  2. Ketidakjelasan posisi memperlemah integritas pemimpin - Ketika pemimpin enggan menunjukkan sikap dalam konflik, kepercayaan tim dan efektivitas organisasi menurun.  3. Kompromi demi kenyamanan bisa mengkhianati panggilan spiritual - Seperti Saul dan Pilatus, keputusan yang dibuat demi “ketenangan” bisa menyisakan jejak ketidakadilan dan kerusakan rohani.  4. Kepemimpinan pasif melahirkan kekacauan dan penyimpangan - Seperti Harun, ketidakaktifan dalam menegur atau menyaring kehendak massa bisa menghasilkan pelanggaran serius terhadap kehendak Tuhan....