"Your actions will always
follow your believe" artinya "tindakanmu adalah buah dari apa yang
kamu percayai." kebenaran dari perkataan diatas telah kita rasakan dan
alami setiap hari. Misalkan beberapa kelompok Kristen percaya bahwa pada hari
minggu, umat Kristen harus beribadah dan tidak bekerja karena pada hari itu
Allah berhenti dari pekerjaan penciptaanNya dan beristirahat serta menguduskan
hari itu.
Kelompok Kristen lainnya percaya
bahwa kehidupan (termasuk bekerja) adalah ibadah tidak terkecuali pada hari
minggu, karena itu bukanlah dosa jika umat Kristen tetap bekerja pada hari
minggu. Lihatlah hubungan langsung antara iman dan tindakan kita.
Kristen kelompok pertama tidak
bekerja pada hari minggu bahkan beberapa yang radikal sama sekali tidak memasak
makanan mereka pada hari minggu, mereka menyediakan makanan mereka pada hari
sabtu. Kristen kelompok kedua sebaliknya tetap bekerja, bahkan ada yang
menggunakan hari minggu sebagai saat yang tepat untuk memanen hasil kebun atau
mengecat tembok rumahnya karena pada saat itu seluruh keluarga libur dan
berkesempatan bekerja bersama-sama.
Kehidupan para tokoh dalam Alkitab
adalah kehidupan yang dihasilkan oleh iman mereka. Sebagaimana apa yang mereka
percayai, demikian jugalah pilihan, keputusan dan tindakan-tindakan mereka.
Misalnya Abraham, karena imannya ia
menjadi tokoh terkenal diantara 3 agama besar dunia yakni Yahudi, Kristen dan
Islam. Teladan hidupnya membuat Ia sangat dihormati dan dihargai dalam ketiga
agama ini. Ia percaya Tuhan itu Esa dan
hanyalah Dia penguasa tunggal kehidupan yang patut disembah. Kepercayaan ini
dinyatakan dalam ketaatan Abraham yang radikal kepada Allah yang rela mengorbankan
anak tunggalnya.
“Jangan kausakiti anak itu atau
kauapa-apakan dia," kata TUHAN melalui malaikat itu. "Sekarang Aku
tahu bahwa engkau hormat dan taat kepada-Ku, karena engkau tidak menolak untuk
menyerahkan anakmu yang tunggal itu kepada-Ku.” (Kej 22:12 i_BIS)
sebagai penagih pajak, Matius telah
memperhitungkan untung ruginya mengikut Yesus. Salah satu akibat langsung dari
keputusannya mengikut Yesus ialah kehilangan pekerjaannya. Namun lihatlah
tindakan Matius ketika Yesus menghampiri dia di rumah cukainya dan berkata
kepadanya: "Ikutlah Aku." Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia.”
(Mat 9:9 i_TB). Tak ada keraguan dalam keputusan Matius, inilah tindakan yang
lahir dari iman.
Yusuf sang penguasa kedua Mesir ini
tercatat sebagai keturunan Ibrani yang pernah mencapai kedudukan tertinggi di
jajaran pemerintahan Mesir. Kisah perjalanan yang dilalui Yusuf hingga menduduki jabatannya saat itu diwarnai dengan
keteguhan imannya terhadap rencana dan tujuan Allah dalam kehidupannya. Imannya
telah mengawal semua keputusan dan tindakan yang diambilnya termasuk menolak
tidur dengan istri Potifar.
Ketika berkesempatan membalas
perbuatan jahat saudara-saudaranya, Yusuf berkata “tetapi sekarang, janganlah
bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini,
sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu. Karena
telah dua tahun ada kelaparan dalam negeri ini dan selama lima tahun lagi orang
tidak akan membajak atau menuai. Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu
untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu,
sehingga sebagian besar dari padamu tertolong. Jadi bukanlah kamu yang menyuruh
aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa bagi
Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah
Mesir.” (Kej 45:5-8 i_TB)
Iman Matius, Abraham dan Yusuf
mempengaruhi keputusan dan tindakan-tindakan mereka.
Iman memiliki pengaruh langsung
dalam cara berpikir manusia yang kemudian membentuk cara pandangnya terhadap kehidupan.
Jadi pilihan, keputusan dan tindakan-tindakan kita dipengaruhi langsung oleh
apa yang kita percayai.
Bacaan-bacaan dalam bab-bab
berikutnya adalah renungan-renungan iman. Kita akan melihat kehidupan kita
sendiri yakni alasan dari pilihan, keputusan dan tindakan-tindakan yang kita
ambil dalam hubungannya dengan iman. Topik-topik yang dibahas dan diurai secara
sederhana ini akan menolong kita memisahkan kehidupan kita secara khusus dan
melihatnya dalam hubungan dengan apa yang Alkitab katakan sementara kita
belajar dari Injil Matius.
Akhirnya selamat membaca, Tuhan
Yesus Kristus memberkati kita semua. Amin!
Komentar
Posting Komentar
Pendapatmu?