Langsung ke konten utama

GEREJA YANG IDEAL (Menurut KPR 2:41-47)

I. APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN GEREJA ?


Apakah Gereja adalah gedung ?

Apakah Gereja adalah organisasi ?

Menurut ALKITAB, gereja adalah Kristen (pengikut Kristus)

* 1 Petrus 2:9-10  Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Yesus Kristus tidak membuat dan mengembangkan organisasi atau denominasi atau sinode tertentu tetapi mengorganisir Kristen.


II. SIAPAKAH PENDIRI GEREJA ?


* Matius 16:18  Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.

Jadi, Yesus Kristus tidak mendirikan gedung tetapi mendirikan sebuah jemaat.

Gedung/tempat ibadah kemudian diadopsi menjadi kebutuhan Kristen. Pada dasarnya sebuah gedung permanen bukanlah kebutuhan primer Kristen tetapi sekunder yang sifatnya boleh dimiliki, boleh juga tidak.

Yesus Sendiri pernah mengusulkan agar dibongkar saja.


III. MENGAPA GEREJA BUKAN ORGANISASI ATAU GEDUNG ?


Rasul Paulus mengilustrasikan Gereja sebagai tubuh manusia dan ia mengatakan bahwa gereja/tubuh itu milik Kristus.

1 Korintus 12:12, 14-17, 26-27  Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus.

Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota. 

Andaikata kaki berkata: "Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?

Dan andaikata telinga berkata: "Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?

Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman?

Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.

Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.

Tubuh Kristus adalah sebuah jaringan yang terikat satu dengan yang lainnya oleh ROH KUDUS. Gereja tanpa sinode atau denominasi tertentu telah diorganisir oleh ROH KUDUS.


IV. BAGAIMANA MENGELOLA GEREJA (menurut Kpr 2:41-47)


1. Gereja yang ideal harus memberitakan Injil dan
    membaptis.

(Ayat 41 : Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa)

2. Gereja yang ideal harus mengajar Firman ALLAH.

(Ayat 42a : Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan)

3. Gereja yang ideal harus menciptakan persekutuan yang
    dilandasi kasih. 

(Ayat 42b : Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa)

4. Gereja yang ideal harus mengadakan mujizat.

(Ayat 43 : Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda)

5. Gereja yang ideal harus membantu memenuhi kebutuhan jasmani anggotanya.

(Ayat 44-45 : Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing)

6. Gereja yang ideal harus setia melakukan tugas-tugasnya, artinya peka terhadap kebutuhan jemaat sehingga mampu menciptakan program pelayanan yang relevan.

(Ayat 46 : Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam @Bait Allah. Mereka memecahkan roti di @rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah)

7. Gereja yang ideal akan mengalami pertambahan jumlah
    jemaat.

(Ayat 47 : Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan)


V. PENUTUP


Berikut Pertanyaan untuk direnungkan. 

Setelah mengetahui I. Apa pengertian gereja, II. Siapa pendiri gereja dan

IV. BAGAIMANA MENGELOLA GEREJA (menurut Kpr 2:41-47), partisipasi apakah yang dapat anda lakukan demi pertumbuhan tubuh Kristus di lingkungan gereja anda?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

IMAN DAN TANDA (Matius 16:1-4)

Matthew 16:1-4   1 Kemudian datanglah orang-orang Farisi dan Saduki hendak mencobai Yesus. Mereka meminta supaya Ia memperlihatkan suatu tanda dari sorga kepada mereka.   2 Tetapi jawab Yesus: "Pada petang hari karena langit merah, kamu berkata: Hari akan cerah,   3 dan pada pagi hari, karena langit merah dan redup, kamu berkata: Hari buruk. Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman tidak.   4 Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus." Lalu Yesus meninggalkan mereka dan pergi. Iman vs Tanda Orang Saduki dan Orang Farisi adalah kaum terpelajar yang secara khusus mendalami hukum-hukum Yahudi. Mereka juga hidup dalam penantian yang pasti akan kehadiran Mesias. Mereka jugalah yang terus menghidupkan pengharapan akan kedatangan Mesias dalam kehidupan ibadah orang Yahudi.  Mereka hidup dalam meditasi dan perenungan iman Yahudi mereka. P...

PEMIMPIN TUKANG POS (Bagian 4 - Penutup)

Kepemimpinan Harun, Saul dan Pilatus menggambarkan gaya pemimpin yang menghindari tanggung jawab, dan dari kisah mereka, kita belajar hal-hal krusial yang wajib direnungkan oleh pemimpin masa kini. 5 Implikasi Kepemimpinan dari Harun, Saul, dan Pilatus 1. Kepemimpinan butuh keberanian moral, bukan hanya status - Jabatan tanpa keberanian untuk menegakkan nilai akan berujung pada kepemimpinan yang kosong dan mudah ditekan.  2. Ketidakjelasan posisi memperlemah integritas pemimpin - Ketika pemimpin enggan menunjukkan sikap dalam konflik, kepercayaan tim dan efektivitas organisasi menurun.  3. Kompromi demi kenyamanan bisa mengkhianati panggilan spiritual - Seperti Saul dan Pilatus, keputusan yang dibuat demi “ketenangan” bisa menyisakan jejak ketidakadilan dan kerusakan rohani.  4. Kepemimpinan pasif melahirkan kekacauan dan penyimpangan - Seperti Harun, ketidakaktifan dalam menegur atau menyaring kehendak massa bisa menghasilkan pelanggaran serius terhadap kehendak Tuhan....