Gerakan Jemaat Rumah telah menjadi alternatif spiritual yang semakin populer di berbagai belahan dunia. Namun, pertanyaan penting muncul: apakah gereja konvensional yang sudah mapan secara struktur dan tradisi bisa mengadopsi atau melaksanakan gerakan ini? Jawabannya: bisa—asal ada kemauan untuk bertransformasi secara paradigma dan pendekatan. Potensi Integrasi: Bukan Kompetisi, Tapi Kolaborasi Gereja konvensional tidak harus melihat Jemaat Rumah sebagai ancaman, melainkan sebagai pelengkap. Banyak gereja besar telah mulai mengembangkan komunitas sel , kelompok pemuridan , atau rumah doa sebagai bentuk Jemaat Rumah dalam struktur mereka. “Revolutionaries are not anti-church—they are pro-Christ.” — George Barna, Revolution (2005) Syarat Gereja Konvensional Bisa Melaksanakan Jemaat Rumah 1. Fleksibilitas Struktural: Ruang untuk Bertumbuh Memberi ruang bagi jemaat untuk berkumpul di rumah tanpa harus terikat pada program formal. Bayangkan seorang jemaat yang ingin mengunda...
"Go out and train everyone you meet, far and near, in this way of life."