Langsung ke konten utama

Postingan

MENGAPA MENGHORMATI PEMIMPIN?

Mengapa kita menghormati (mentaati) pemimpin? Pertanyaan ini telah saya tanyakan dan terus saya tanyakan pada diri sendiri. Perenungan atas pertanyaan ini telah menjadi saluran berkat Tuhan bagi saya. Saya dikuatkan oleh Tuhan untuk bertahan dibawah otoritas pemimpin yang tidak saya setujui secara doktrin Alkitab dan prinsip-prinsip kepemimpinan. Masa-masa berat pembentukan Tuhan bagi saya sejak di kampus, telah menjadi masa-masa pembelajaran tentang kepemimpinan. Pimpinan kampus saya waktu itu pernah berkata "pemimpin yang baik adalah pengikut yang baik". Selama 3 tahun sebagai mahasiswa dibawah bimbingannya, hanya 60% - 70% kepemimpinannya yang dapat saya terima. Sisanya adalah penolakan dan ketidaksetujuan, namun demikian, penolakan tersebut tak pernah nampak ke permukaan, hanya terucap dalam doa-doa saya.  Ibrani 13:17 berkata  "Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung
Postingan terbaru

MENCARI KEPENTINGAN KRISTUS

Sebab semuanya mencari kepentingannya sendiri, bukan kepentingan Kristus (Filipi 2:21) Ketika Rasul Paulus menulis suratnya kepada jemaat di Filipi, ia memuji Timotius dihadapan gereja karena sikapnya yang lebih mementingkan kepentingan Kristus dan bukan kepentingan diri sendiri. Siapakah Timotus? SIAPAKAH TIMOTIUS? Timotius  (Yunani: Τιμόθεος; Timótheos, artinya "memuliakan Tuhan";  Timotius  adalah seorang Uskup Kristen abad pertama yang meninggal sekitar tahun 97 Masehi. Dalam kitab-kitab Perjanjian Baru dicatat bahwa Timotius bepergian dengan Rasul Paulus, yang juga menjadi mentornya. Timotius adalah putra dari seorang perempuan Yahudi bernama Eunike, dan ayahnya adalah seorang Yunani. Sewaktu kecil ia tidak disunat (adat Yahudi), sehingga Paulus mendorongnya untuk disunat supaya dapat diterima oleh orang-orang Yahudi. Ada tradisi yang mengatakan Paulus melakukan upacara sunat itu "dengan tangannya sendiri".   Ia ditahbiskan dan kemudian pergi bersam

BAGAIMANA GEREJA MENGELOLA KEUANGANNYA !

Persembahan Kasih atau biasa disingkat PK, adalah jumlah uang yang disepakati bersama oleh pengurus gereja yang diperuntukan membayar pengkhotbah yang diundang atau diberikan jadwal berkhotbah. Apakah sebuah keharusan bagi organisasi gereja memberikan persembahan kasih? Apakah boleh seorang pengkhotbah menetapkan tarif khotbah? Apakah ia boleh menuntut PK dari yang memberikan jadwal khotbah kepadanya? Pertanyaan-pertanyaan diatas adalah pertanyaan klasik. Namun umumnya Kristen setuju bahwa PK harus diberikan kepada para pelayan Firman.  Faktanya sedikit yang mendasarkan keputusan memberikan PK pada alasan-alasan Alkitab. Perjanjian Lama menjabarkan beberapa alasan memberikan PK pada pemeliharaan Suku Lewi oleh sebelas suku lainnya. Ketika Tuhan memberikan 10 Hukum Taurat, Ia mendirikan sebuah Negara dengan menetapkan konstitusi dimana negara itu didirikan. Bagaimana tanggungjawab dan kewajiban para negarawan melaksanakan tugasnya, diatur dengan saksama. Bagaimana tanggungjawab dan kewa

VERONIKA TAN (English)

Veronika Tan is a 43-year-old woman born in Medan. She is well known as the (former) wife of Ahok, the 15th Governor of DKI Jakarta (2014 - 2017). The mother of 3 children (Nicholas Sean, Nathania, David Albeenner) from her marriage to Basuki Tjahaja Purnama or Ahok. She is not only famous as Ahok's former wife, but also as a cello player. Her musical abilities were also presented to the church as a piano player. During Ahok's leadership as the Governor of DKI Jakarta, Mrs. Vero (as she is affectionately known) was also actively involved in supporting her husband's performance. Together with Happy Djarot Hidayat, the wife of Ahok's Deputy Governor of DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, she is often seen in the community, implementing DKI Jakarta government programs. Married to Ahok on September 6, 1997, Veronika Tan is noted to have accompanied Ahok since starting his political career from the Bangka Belitung area. In 2004 as chairman of the PIB Party (Partai Indone

EMANG BISA HIDUP KUDUS? (1. Fenomena)

Tulisan ini saya buat sebagai respon pribadi terhadap khotbah dalam ibadah sektor Kana, Jemaat GKOI Maranatha, tgl. 8 Juli 2023 yang disampaikan oleh Ibu Nurmala Sari. Ternyata konsep Hidup Kudus adalah sebuah doktrin yang tidak mendapat tempat yang tepat dalam Gereja masa kini. Tema khotbah tadi malam menggugah saya untuk berpikir kembali dan menggali segenap pengetahuan dan pemahaman saya tentang hidup kudus dalam pengertian Alkitab. Pada bagian ini saya ingin mengajak pembaca melihat fenomena yang terjadi didalam gereja modern tentang bagaimana mereka memandang Doktrin Hidup Kudus dalam hubungannya dengan kehidupan sehari-hari Kristen ditengah dunia yang tidak kudus. Bagaimana Gereja memandang eksklusifitas dirinya dalam tanggungjawabnya membawa terang ke tengah dunia yang mengharuskannya membuka diri.  Prinsip-prinsip Kristen yang mulia tidak lagi men drive keputusan dan tindakan gereja. Alkitab ditafsirkan untuk memenuhi kebutuhan toleransi padahal seharusnya Kristen harus menggal

BERDOA DENGAN CARA BARU

Doa adalah kata kunci hubungan antara manusia dengan Allah.  Umumnya orang menganggap doa adalah basa basi religiusitas seorang penganut agama. Doa dipandang sebagai salah satu ritual yang membuat ia layak disebut penganut agama tertentu. Disamping itu juga, doa menjadi seperti mantra. Ada doa khusus untuk tolak miskin, doa untuk selamat dari kecelakaan, doa untuk perbaiki hubungan, doa untuk lulus ujian, dan banyak lagi doa-doa yang dirancang khusus untuk tujuan-tujuan tertentu. Bagi orang yang jarang bahkan tidak pernah berdoa, doa-doa yang dirancang sebelumnya menjadi penolong yang baik untuk sekedar dapat berdoa.  Kekristenan mengajarkan standar yang spesifik dan unik tentang doa. Bahwa doa adalah sesuatu yang sakral dan pribadi. Doa bukanlah ritual agamawi atau pengucapan mantra yang khasiatnya dapat diatur sesuai kebutuhan. Doa bukanlah kebutuhan atau kewajiban. "Doa adalah nafas kehidupan rohani orang Kristen" Marthen Luther. Matius 6:5-6 (TB)  "Dan apabila kamu b

APAKAH ROH KUDUS MEMIMPIN?

Siapakah Roh Kudus? Pertanyaan ini merupakan pertanyaan klasik. Kristen mengetahui-Nya sebagai salah satu dari pribadi Tritunggal. Bahkan dalam tatanan ilmu Teologi Sistematika, Roh Kudus dibahas secara khusus dengan judul Pneumatology. Menarik bahwa Kristen pada umumnya lebih menguasai teori tentang Roh Kudus daripada mengenal-Nya sebagai pribadi Allah yang ketiga.  Yohanes 14:26 (TB) tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Yesus menyebut Roh Kudus sebagai "penghibur." Kata ini mengarah langsung kepada pelaku, yang menghibur. Selain menghibur, Yesus juga menyebut " Dialah yang akan mengajar " pelaku, yang mengajar dan mengingatkan.  Yohanes 15:26 (TB)  Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Yesus menyebutkan bahwa " Ia