Menerjemahkan hubungan antara gereja dan politik adalah sebuah
usaha kontroversi yang sudah banyak dilakukan oleh orang Kristen sepanjang
sejarah gereja baik itu para teolog maupun jemaat awam.
Apakah yang dimaksud dengan hubungan antara gereja dan politik?
Apakah yang dimaksud ialah gereja yang berpolitik atau gereja yang
mempertahankan diri dari pengaruh politik dinegara atau masyarakat gereja
tersebut berada? Faktanya ialah para politikus atau mereka yang berpolitik
adalah bagian dari gereja. Mereka adalah jemaat atau anggota dari sebuah
gereja. Bagaimana gereja menyingkapi hal ini? Apakah gereja harus menggajarkan
jemaatnya berpolitik?
Secara umum masyarakat berpendapat bahwa politik itu jahat dan
tidak boleh berada didalam lingkungan gereja, baik secara organisasi maupun
secara doktrin. Gereja tidak boleh berpolitik dan anggota gereja, baik jemaat
maupun pelayannya tidak boleh berpolitik.
Mengecewakan memang kenyataan yang harus dihadapi bahwa ternyata
kehadiran gereja ditengah-tengah masyarakat secara langsung dan tak langsung
telah berdampak politis terhadap masyarakat tersebut. Sebelum melangkah lebih
jauh dalam memahami hubungan gereja dan politik, terlebih dahulu marilah kita
memahami kedua istilah diatas yaitu pertama 'Gereja' dan kedua 'Politik.'
PENGERTIAN GEREJA
Gereja adalah kumpulan orang yang mengorganisir dirinya atau
terorganisir dalam suatu latarbelakang yang sama yaitu, pernah berdosa namun
telah diampuni dan ditebus dari dosanya oleh Tuhan Allah melalui pengorbanan
Yesus Kristus Anak Tunggal Allah. Dalam kesamaan latarbelakang tersebut gereja
melangkah dalam dan menuju satu tujuan yaitu mengabarkan pengampunan dan
penebusan Tuhan Allah melalui Yesus Kristus kepada dunia.
Jadi secara organisasi, dua hal yang menggerakan gereja adalah
latarbelakangnya sebagai orang berdosa yang diampuni dan ditebus dan tujuannya
yaitu mengabarkan pengampunan dan penebusan itu.
PENGERTIAN POLITIK
Dikutip dari Wikipedia; Politik (dari bahasa Yunani: politikos, yang berarti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara), adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional
maupun nonkonstitusional.
Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu
antara lain: politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan
kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles) politik adalah hal yang berkaitan
dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara. Politik merupakan kegiatan yang
diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat. Politik
adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.
Jadi secara umum Politik berarti menggunakan kekuasaan untuk
kebaikan masyarakat.
HUBUNGAN GEREJA DAN POLITIK
Gereja adalah bagian dari masyarakat yang hidup dengan dan untuk tujuan tertentu. Gereja tidak bisa memilih tujuan lain selain tujuan yang telah ditetapkan kepadanya. Meninggalkan tujuan tersebut sama artinya dengan menyangkal latarbelakang dirinya sendiri yakni sama dengan menyangkali diri.
Gereja yang tidak hidup didalam dan untuk tujuannya adalah gereja
yang secara langsung menyangkali Yesus Kristus sebagai Tuhannya.
Beranjak dari kesadaran ini, gereja secara tak langsung telah
menyatakan keunikan dirinya ditengah-tengah masyarakat dimana ia berada.
Melalui peran sosialnya, gereja melaksanakan tujuan kehadirannya dengan bekerja
mensejahterakan lingkungan dimana ia berada. Peran sosial adalah bagian dari
upaya melaksanakan tujuan kehadiran gereja didunia. Dalam aspek budaya,
pendidikan, olahraga, ekonomi dan aspek-aspek bermasyarakat lainnya, gereja
juga terlibat sebagai upaya melaksanakan tujuan kehadirannya dimuka bumi untuk
mengabarkan pengampunan dan penebusan didalam Tuhan Yesus Kristus.
Dalam aspek politik! apakah gereja dapat terlibat berpolitik? Ya.
Disimak dari pengertian politik itu sendiri yaitu penggunaan
kekuasaan untuk kebaikan masyarakat maka gereja ikut terpanggil untuk
ikut berpartisipasi aktif dalam berpolitik dengan tidak melupakan tujuan
kehadiran dirinya.
Dengan demikian gereja dapat atau seharusnya ikut secara aktif terlibat dalam politik demi melaksanakan tujuannya yaitu mengabarkan pengampunan dan penebusan dosa didalam Tuhan Yesus Kristus.
Peran sosial, politik, budaya, pendidikan dan lain sebagainya
bukanlah akhir dari tujuan kehadiran gereja melainkan bagian dari pelaksanaan
tujuan gereja yang sebenarnya yaitu mengabarkan pengampunan dan penebusan dosa
didalam Tuhan Yesus Kristus.
SIMPULAN
1. Politik Gereja yang salah.
a. Kristenisasi.
Jika dicermati semenjak awal tulisan ini, sangat jelas bahwa
gereja tidak dianjurkan untuk mengkristenkan penganut agama lain. Tindakan "mengkristenkan" atau "Kristenisasi" adalah sebuah tindakan politik yang salah dalam sejarah gereja. Baptisan sebagai proklamasi pribadi seseorang telah menjadi Kristen, bukanlah sebuah tindakan spekulatif. Baptisan hanya akan dilakukan kepada mereka yang telah menerima
kabar pengampunan dan penebusan dosa dan bersedia percaya kepada Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Juruslamatnya. Baptisan bukan satu-satunya tanda seseorang
sudah menjadi pengikut Kristus (Kristen).
b. Bansos
Peranan gereja didalam masyarakat melalui berbagai kegiatan non
rohani, bukan dan tidak boleh menjadi ajang penginjilan. Gereja harus murni menolong lingkungan
sekitar dimana ia berada dan bukan menggunakan kegiatan-kegiatan tersebut
sebagai kedok penginjilan. Menyentuh hati masyarakat dan menyatakan bahwa
gereja akan dan selalu hadir memenuhi kebutuhan mereka adalah awal dari upaya
membangun hubungan yang baik antara gereja dan lingkungan sekitar. Hubungan
yang dimaksud itu akan menyentuh dan kemudian menggerakan orang untuk mencari
berita pengampunan dan penebusan dosa didalam Yesus Kristus Tuhan.
2. Gereja wajib berpolitik.
Gereja harus melepaskan diri dari semua alergi terhadap politik
dan kemudian menggunakan politik secara benar sebagai alat untuk kebaikan
masyarakat.
Bagaimana seharusnya Gereja berpolitik? Simak dalam tulisan saya selanjutnya "GEREJA YANG BERPOLITIK"
Komentar
Posting Komentar
Pendapatmu?