Langsung ke konten utama

DOA MENGUBAH KEADAAN (Lukas 22:39-46)

Ketika Yesus dan murid-murid-Nya berada di taman Getsemani, Ia menyampaikan pesan yang kuat dan dalam tentang `doa.`

Pesan yang sama masih berlaku hingga saat ini, bagi kita yang berjanji mengiring Dia sepanjang hidup kita. Pesan tersebut adalah `berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan` (Lukas 22:40 & 46)

SItuasi yang Kristen alami saat ini tak beda dengan situasi Kristen mula-mula, bahkan jauh sebelum itu, yakni bangsa Israel. Situasi dimana dunia dengan segala kemewahan dan kemudahannya, segala kenikmatan sesaat yang ditawarkan kepada orang kita dengan konsekuensi harus meninggalkan Tuhan, membuat kita terlena dan lupa diri. Yesus menasehati kita `berdoalah.`

Ketika Ia dihadapkan dengan kesempatan untuk tidak menderita, kesempatan untuk memilih nyaman atau tidak nyaman, saat Ia tahu bahwa jalan yang Bapa kehendaki ialah ketidaknyamanan kayu salib, Yesus `berdoa.`
Betapa sering kita berada pada persimpangan jalan keputusan hidup. Ketika keputusan yang harus kita buat menuntut pengorbanan zona nyaman kita, kita digoda untuk mengambil jalan pintas.

Jauh sebelumnya Iblis menawarkan `batu menjadi roti,` tak perlu kayu salib. Tak perlu situasi tak nyaman ikut Tuhan, tak perlu menderita ikut Tuhan, bersahabat saja dengan dunia, ikuti kata hatimu, Firman Allah terlalu menekan dan menuntut, bebaskan dirimu dari beban yang hendak Yesus taruh di pundak mu. Iblis mengelabui kita, kata-Nya `beban yang dipikulkan kepada kita ringan?` (Matius 11:30).

Ketika anda didebat Iblis dalam logika dan hati nurani, ketika Kristen menjadi ragu terhadap Firman Tuhan dan ingin melakukan yang bertentangan, saat itu, kita harus `berdoa.`

Sinyal alarm pencobaan sedang dinyalakan Roh Kudus. Bahwa anda membutuhkan kehadirannya untuk menguatkan anda melewati situasi tersebut dan membuat keputusan yang benar. Yesus sangat ketakutan pada malam di taman Getsemani itu, Ia merespon ketakutan tersebut dengan semakin sungguh-sungguh berdoa (Lukas 22:44). Karena tekanan batin yang begitu kuat, pembuluh darah dibawa kulit-Nya pecah sehingga darah mengalir bersama keringat.

Karena kekuatan doa, Ia masih sanggup bangkit dan memperingati murid-murid-Nya untuk berdoa, karena situasi yang akan dihadapi-Nya juga akan mereka hadapi. Kuasa doa dapat merubah situasi yang mustahil menjadi mungkin, hal ini berungkali diceritakan Alkitab dan terus berlangsung sepanjang sejarah gereja hingga saat ini. Namun ketika doa tidak mengubah keadaan disekitar, doa menguatkan kita dari dalam untuk menghadapi dan melewati situasi diluar.

Mengapa kita harus berdoa?
Yesus menjawab: `supaya kita jangan jatuh ke dalam pencobaan` (Lukas 22:40 & 46)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IMAN DAN TANDA (Matius 16:1-4)

Matthew 16:1-4   1 Kemudian datanglah orang-orang Farisi dan Saduki hendak mencobai Yesus. Mereka meminta supaya Ia memperlihatkan suatu tanda dari sorga kepada mereka.   2 Tetapi jawab Yesus: "Pada petang hari karena langit merah, kamu berkata: Hari akan cerah,   3 dan pada pagi hari, karena langit merah dan redup, kamu berkata: Hari buruk. Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman tidak.   4 Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus." Lalu Yesus meninggalkan mereka dan pergi. Iman vs Tanda Orang Saduki dan Orang Farisi adalah kaum terpelajar yang secara khusus mendalami hukum-hukum Yahudi. Mereka juga hidup dalam penantian yang pasti akan kehadiran Mesias. Mereka jugalah yang terus menghidupkan pengharapan akan kedatangan Mesias dalam kehidupan ibadah orang Yahudi.  Mereka hidup dalam meditasi dan perenungan iman Yahudi mereka. P...

GEREJA YANG IDEAL (Menurut KPR 2:41-47)

I . APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN GEREJA ? Apakah Gereja adalah gedung ? Apakah Gereja adalah organisasi ? Menurut ALKITAB, gereja adalah Kristen (pengikut Kristus) * 1 Petrus 2:9-10  Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: Yesus Kristus tidak membuat dan mengembangkan organisasi atau denominasi atau sinode tertentu tetapi mengorganisir Kristen. II. SIAPAKAH PENDIRI GEREJA ? * Matius 16:18  Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Jadi, Yesus Kristus tidak mendirikan gedung tetapi mendirikan sebuah jemaat. Gedung/tempat ibadah kemudian diadopsi menjadi kebutuhan Kristen. Pada dasarnya sebuah gedung permanen bukanlah kebutuh...

PEMIMPIN TUKANG POS (Bagian 4 - Penutup)

Kepemimpinan Harun, Saul dan Pilatus menggambarkan gaya pemimpin yang menghindari tanggung jawab, dan dari kisah mereka, kita belajar hal-hal krusial yang wajib direnungkan oleh pemimpin masa kini. 5 Implikasi Kepemimpinan dari Harun, Saul, dan Pilatus 1. Kepemimpinan butuh keberanian moral, bukan hanya status - Jabatan tanpa keberanian untuk menegakkan nilai akan berujung pada kepemimpinan yang kosong dan mudah ditekan.  2. Ketidakjelasan posisi memperlemah integritas pemimpin - Ketika pemimpin enggan menunjukkan sikap dalam konflik, kepercayaan tim dan efektivitas organisasi menurun.  3. Kompromi demi kenyamanan bisa mengkhianati panggilan spiritual - Seperti Saul dan Pilatus, keputusan yang dibuat demi “ketenangan” bisa menyisakan jejak ketidakadilan dan kerusakan rohani.  4. Kepemimpinan pasif melahirkan kekacauan dan penyimpangan - Seperti Harun, ketidakaktifan dalam menegur atau menyaring kehendak massa bisa menghasilkan pelanggaran serius terhadap kehendak Tuhan....