Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2024

BAGAIMANA GEREJA MENGELOLA KEUANGANNYA !

Persembahan Kasih atau biasa disingkat PK, adalah jumlah uang yang disepakati bersama oleh pengurus gereja yang diperuntukan membayar pengkhotbah yang diundang atau diberikan jadwal berkhotbah. Apakah sebuah keharusan bagi organisasi gereja memberikan persembahan kasih? Apakah boleh seorang pengkhotbah menetapkan tarif khotbah? Apakah ia boleh menuntut PK dari yang memberikan jadwal khotbah kepadanya? Pertanyaan-pertanyaan diatas adalah pertanyaan klasik. Namun umumnya Kristen setuju bahwa PK harus diberikan kepada para pelayan Firman.  Faktanya sedikit yang mendasarkan keputusan memberikan PK pada alasan-alasan Alkitab. Perjanjian Lama menjabarkan beberapa alasan memberikan PK pada pemeliharaan Suku Lewi oleh sebelas suku lainnya. Ketika Tuhan memberikan 10 Hukum Taurat, Ia mendirikan sebuah Negara dengan menetapkan konstitusi dimana negara itu didirikan. Bagaimana tanggungjawab dan kewajiban para negarawan melaksanakan tugasnya, diatur dengan saksama. Bagaimana tanggungjawab dan kewa

VERONIKA TAN (English)

Veronika Tan is a 43-year-old woman born in Medan. She is well known as the (former) wife of Ahok, the 15th Governor of DKI Jakarta (2014 - 2017). The mother of 3 children (Nicholas Sean, Nathania, David Albeenner) from her marriage to Basuki Tjahaja Purnama or Ahok. She is not only famous as Ahok's former wife, but also as a cello player. Her musical abilities were also presented to the church as a piano player. During Ahok's leadership as the Governor of DKI Jakarta, Mrs. Vero (as she is affectionately known) was also actively involved in supporting her husband's performance. Together with Happy Djarot Hidayat, the wife of Ahok's Deputy Governor of DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, she is often seen in the community, implementing DKI Jakarta government programs. Married to Ahok on September 6, 1997, Veronika Tan is noted to have accompanied Ahok since starting his political career from the Bangka Belitung area. In 2004 as chairman of the PIB Party (Partai Indone