Langsung ke konten utama

BLOGGER


Bermimpi untuk hidup seutuhnya bagi panggilan ini memang indah, tetapi menghidupi mimpi ini dalam kenyataan adalah suatu tantangan berarti.
Tantangan datang silih berganti namun saya masih tetap disini.

Ada harapan yang masih menyala walaupun sudah mulai redup, semangat ini terus diperjuangkan agar tetap ada. Ah, betapa berharganya hidup yang hanya satu ini, betapa indahnya jika dijalani dengan benar.

Sekali saya mendengar orang berkata "kami akan kehilangan seorang yang rendah hati" kata-kata itu diucapkan kepada saya ketika berpisah dengan teman2 di Indonesia menuju ke Kamboja. Bertahun-tahun sudah saya menjalani kehidupan ini dan menghiasainya dengan doa-doa agar saya menjadi orang yang rendah hati. Selama itu pula saya tidak pernah berpikir saya sudah menjadi rendah hati. Namun selama bertahun-tahun itu pula saya telah di ijinkan Tuhan mengalami semua peristiwa hidup yang ternyata membentuk saya menjadi seorang yang saya inginkan, yaitu seorang yang saya tidak merasa telah menjadi seperti itu.

Doa saya agar Tuhan terus memberikan saya kerendahan hati dan menolong saya untuk tidak merasa sudah rendah hati.

Corong Injil adalah sebuah cita-cita sederhana agar melalui tulisan-tulisan ini saya dapat membagikan hidup saya kepada banyak orang, terutama bagi para pemuda yang sedang berjuang merintis masa depan mereka.
Anda tidak sendiri, tetaplah semangat dan dapatkan ide-ide segar dari tulisan-tulisan di blog ini.

Corong ialah sebuah alat pengeras suara
Injil adalah kabar baik                                                                  

Jadi inti dari Corong Injil ialah menyampaikan kabar baik.








Salam Kemenangan!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IMAN DAN TANDA (Matius 16:1-4)

Matthew 16:1-4   1 Kemudian datanglah orang-orang Farisi dan Saduki hendak mencobai Yesus. Mereka meminta supaya Ia memperlihatkan suatu tanda dari sorga kepada mereka.   2 Tetapi jawab Yesus: "Pada petang hari karena langit merah, kamu berkata: Hari akan cerah,   3 dan pada pagi hari, karena langit merah dan redup, kamu berkata: Hari buruk. Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman tidak.   4 Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus." Lalu Yesus meninggalkan mereka dan pergi. Iman vs Tanda Orang Saduki dan Orang Farisi adalah kaum terpelajar yang secara khusus mendalami hukum-hukum Yahudi. Mereka juga hidup dalam penantian yang pasti akan kehadiran Mesias. Mereka jugalah yang terus menghidupkan pengharapan akan kedatangan Mesias dalam kehidupan ibadah orang Yahudi.  Mereka hidup dalam meditasi dan perenungan iman Yahudi mereka. P...

GEREJA YANG IDEAL (Menurut KPR 2:41-47)

I . APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN GEREJA ? Apakah Gereja adalah gedung ? Apakah Gereja adalah organisasi ? Menurut ALKITAB, gereja adalah Kristen (pengikut Kristus) * 1 Petrus 2:9-10  Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: Yesus Kristus tidak membuat dan mengembangkan organisasi atau denominasi atau sinode tertentu tetapi mengorganisir Kristen. II. SIAPAKAH PENDIRI GEREJA ? * Matius 16:18  Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Jadi, Yesus Kristus tidak mendirikan gedung tetapi mendirikan sebuah jemaat. Gedung/tempat ibadah kemudian diadopsi menjadi kebutuhan Kristen. Pada dasarnya sebuah gedung permanen bukanlah kebutuh...

PEMIMPIN TUKANG POS (Bagian 4 - Penutup)

Kepemimpinan Harun, Saul dan Pilatus menggambarkan gaya pemimpin yang menghindari tanggung jawab, dan dari kisah mereka, kita belajar hal-hal krusial yang wajib direnungkan oleh pemimpin masa kini. 5 Implikasi Kepemimpinan dari Harun, Saul, dan Pilatus 1. Kepemimpinan butuh keberanian moral, bukan hanya status - Jabatan tanpa keberanian untuk menegakkan nilai akan berujung pada kepemimpinan yang kosong dan mudah ditekan.  2. Ketidakjelasan posisi memperlemah integritas pemimpin - Ketika pemimpin enggan menunjukkan sikap dalam konflik, kepercayaan tim dan efektivitas organisasi menurun.  3. Kompromi demi kenyamanan bisa mengkhianati panggilan spiritual - Seperti Saul dan Pilatus, keputusan yang dibuat demi “ketenangan” bisa menyisakan jejak ketidakadilan dan kerusakan rohani.  4. Kepemimpinan pasif melahirkan kekacauan dan penyimpangan - Seperti Harun, ketidakaktifan dalam menegur atau menyaring kehendak massa bisa menghasilkan pelanggaran serius terhadap kehendak Tuhan....