Langsung ke konten utama

SYARAT MENJADI GEMBALA

Yohanes 21:15-19

Menyimak perbincangan Yesus Kristus dengan Simon Petrus dalam bacaan hari ini, kita akan belajar beberapa prinsip dalam pelayanan penggembalaan. Setidaknya ada tiga syarat penggembalaan yang tersirat dari perbincangan diatas. Baiklah kita lihat ketiga syarat tersebut secara terperinci.

A. MENGALAMI KASIH ALLAH (Ay.15)

15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."

Pertanyaan pertama bukanlah sebuah pertanyaan retorika, bukanlah pula sebuah pertanyaan ujian atau uji coba. Beberapa hal yang melatarbelakangi  pertanyaan tersebut ialah

1. Kedaulatan Pilihan Allah terhadap Simon Petrus.

Dalam Matius 16:16-19  Allah memilih Simon Petrus untuk memperkenalkan Yesus sebagai Mesias. Didalam dan diatas pengakuan inilah Yesus Kristus mendirikan Jemaat-Nya.

16  Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"  17  Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. 18  Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. 19  Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."                                                 

2. Pembaharuan komitmen Petrus kepada Yesus Kristus.

Dalam Matius 26, dikisahkan peristiwa penyangkalan Simon Petrus terhadap Yesus Kristus. Apakah pengiringan Simon Petrus telah berakhir dengan penyangkalan?, tidak! Allah memberikan kesempatan kedua.

Syarat Pertama menjadi seorang Gembala ialah mengalami kasih Allah. Dimata manusia, Simon Petrus adalah tokoh yang terkenal karena kisah dirinya 3 kali menyangkal Yesus. Mengapa ia layak menggembalakan umat Tuhan? mengapa Tuhan memintanya?  

Bukan kegagalan Simon Petrus yang diingat Allah, tapi kesediaannya untuk mengakui dosa dan kembali kepada Yesus dan kemudian mengalami kasih (pengampunan) Allah.

Gembala adalah seorang yang menuntun domba gembalaan (umat) datang kepada pemilik domba tersebut yakni Gembala Agung yaitu Yesus Kristus.

Simon Petrus menasehati para penatua jemaat mula-mula agar tidak bersikap seperti seorang pemilik tetapi sebagai seorang yang menuntun jemaat kepada Kristus (1 Petrus 5:1-11) 

Hanya orang yang telah mengalami kasih Allah yang dapat menjadi saluran kasih Allah.

B. MENGASIHI ALLAH LEBIH DARI YANG LAIN. (Ay.15)

15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."

Salah satu sifat Allah menurut Kitab Nahum adalah Cemburu (Nahum 1:2). Yesus Kristus tidak menempatkan murid-murid lain sebagai saingan-Nya, 

Pertanyaan ini berhubungan langsung dengan panggilan Simon Petrus sebagai Gembala. Demi menjadi seorang Gembala, yakni pengajar dan pemimpin umat Tuhan, Simon Petrus diharuskan fokus hanya kepada satu pribadi, Sang Gembala Agung yaitu Yesus Kristus. 

Kita telah menyaksikan bersama akitab dari keraguan dan sikap tidak fokus Simon Petrus kepada Yesus Kristus. Ia takut kepada prajurit bahkan kepada seorang hamba perempuan yang pada akhirnya ia menyangkal bahwa mengenal Yesus Kristus.

Mengasihi Yesus lebih dari yang lain bermakna fokus hanya kepada Yesus Kristus dan Firman-Nya.

C. SUKARELA MELAYANI (Ay.18-19)

18  Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
19  Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."

Dua ayat diatas adalah nubuatan Yesus Kristus tentang kematian Simon Petrus kelak. Menurut sejarah Gereja yang diceritakan secara turun temurun, Simon Petrus mati dengan cara disalibkan, namun ia memohon kepada prajurit yang menghukum agar dia disalibkan secara terbalik karena merasa tidak layak mati seperti Yesus Kristus.

Ketika anda melamar pekerjaan pada seseorang atau sebuah perusahaan, janji-janji gaji serta tunjangannya akan disampaikan kepada kandidat pelamar yang diterima. Janji jenjang karir dan janji-janji lainnya akan diberikan untuk memotivasi calon karyawan barunya. 

Yesus Kristus menyampaikan sesuatu yang berbeda, dunia menawarkan kenyamanan, Yesus Kristus menawarkan penderitaan dalam pengiringan akan Dia. 

Rasul Paulus mengatakan dalam surat 1 Korintus 9:16-19

16  Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil. 17  Kalau andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku.
18  Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.
19 Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang.

Yesus Kristus menyatakan bahwa dalam pengiringan akan Dia, dalam pelaksanaan panggilan Sorgawi, Simon Petrus akan mengalami penderitaan. 

Karena itu hanya satu alasan yang dapat diberikan seorang Gembala dalam pelayanan penggembalaan yaitu Sukarela Melayani.

Dengan demikian, Gembala adalah seorang yang :
.... telah mengalami Kasih Allah
.... kasih itulah yang akan memampukan dia mengasihi Allah
.... dan melaksanakan panggilan-Nya dengan Sukarela.


Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IMAN DAN TANDA (Matius 16:1-4)

Matthew 16:1-4   1 Kemudian datanglah orang-orang Farisi dan Saduki hendak mencobai Yesus. Mereka meminta supaya Ia memperlihatkan suatu tanda dari sorga kepada mereka.   2 Tetapi jawab Yesus: "Pada petang hari karena langit merah, kamu berkata: Hari akan cerah,   3 dan pada pagi hari, karena langit merah dan redup, kamu berkata: Hari buruk. Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman tidak.   4 Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus." Lalu Yesus meninggalkan mereka dan pergi. Iman vs Tanda Orang Saduki dan Orang Farisi adalah kaum terpelajar yang secara khusus mendalami hukum-hukum Yahudi. Mereka juga hidup dalam penantian yang pasti akan kehadiran Mesias. Mereka jugalah yang terus menghidupkan pengharapan akan kedatangan Mesias dalam kehidupan ibadah orang Yahudi.  Mereka hidup dalam meditasi dan perenungan iman Yahudi mereka. Pada Ayat 1; me

GEREJA YANG IDEAL (Menurut KPR 2:41-47)

I . APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN GEREJA ? Apakah Gereja adalah gedung ? Apakah Gereja adalah organisasi ? Menurut ALKITAB, gereja adalah Kristen (pengikut Kristus) * 1 Petrus 2:9-10  Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: Yesus Kristus tidak membuat dan mengembangkan organisasi atau denominasi atau sinode tertentu tetapi mengorganisir Kristen. II. SIAPAKAH PENDIRI GEREJA ? * Matius 16:18  Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Jadi, Yesus Kristus tidak mendirikan gedung tetapi mendirikan sebuah jemaat. Gedung/tempat ibadah kemudian diadopsi menjadi kebutuhan Kristen. Pada dasarnya sebuah gedung permanen bukanlah kebutuhan primer