Langsung ke konten utama

PENCARI ALLAH: Pendahuluan



 

Ada perbedaan ekstrim antara para penganut agama di Indonesia. Pada umumnya orang percaya bahwa agama adalah jalan yang berbeda-beda menuju sorga! Benarkah demikian?
Agama menurut pengertiannya ialah “A” yang berarti “tidak” dan “Gama” berarti “kacau” jadi Agama artinya sekumpulan aturan yang dimaksudkan untuk mengatur penganutnya agar hidup tertib.

Dengan demikian Agama hanya berfungsi untuk kehidupan manusia saat ini di bumi. Agama sesungguhnya tak ada hubungannya dengan sorga. Agama seharusnya berfungsi mengatur tatanan hidup masyarakat agar tercipta kesetaraan dan keseimbangan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Lalu mengapa Agama dihubung-hubungkan dengan kehidupan rohani penganutnya?
Ternyata sisi rohani manusia tak terlepas dari kehidupannya, karena itu agama ikut bertanggungjawab mengatur kerohanian manusia. Hal ini berarti Agama mengatur kehidupan iman seseorang dalam hubungannya dengan Allah.

Pada umumnya manusia menyadari ada kekuatan lain yang berada diluar dirinya, yang lebih berkuasa atas dirinya, hal ini terlihat jelas dalam kebiasaan beberapa kelompok masyarakat yang menyembah tempat-tempat atau benda-benda tertentu sebagai Allah, iman masyarakat seperti ini disebut Dinamisme (percaya kepada benda magis)
Masyarakat lainnya percaya kepada roh sehingga iman masyarakat ini disebut Anismisme (percaya kepada roh-roh)

Sebenarnya apa manfaat pengajaran rohani dalam kehidupan beragama?
Karena ternyata kehidupan rohani telah menjadi bagian yang hakiki dari hidup manusia karena itu ia perlu mendapat tempat yang tepat didalam agama. Kehidupan kerohanian didalam agama perlu diatur dengan jelas melalui dogma-dogma yang sistematis untuk memudahkan penganutnya mengatur kehidupan kerohaniannya berdasarkan agamanya.

Posisi Allah didalam Agama dinyatakan melalui doktrin / pengajaran yang merumuskan tentang Allah sesuai dengan keyakinan sang pendiri Agama itu.

Didalam Kekristenan Alkitab mengajarkan bahwa Allah itu Esa dan terdiri atas 3 pribadi didalam KeesaanNya. Lebih lanjut Alkitab mengajarkan bahwa Allah adalah Roh karena itu mereka yang menyembah-Nya harus menyembah didalam Roh dan Kebenaran.

Pada dasarnya semua Agama mengajarkan tentang Allah / Tuhan. Namun seperti yang telah saya ungkapkan diatas bahwa ada perbedaan ekstrim antara para penganut Agama di Indonesia. Perbedaan yang saya maksud ialah tata cara beribadah antara para penganut Agama tersebut.
Perbedaan tersebut juga menjadi sebuah simpul bagi judul buku ini.

Ekstrim pertama: Bahwa ada Agama yang konteks ibadahnya, menyatakan sikap “mencari Allah”. Semua keputusan untuk mentaati peraturan dan larangan Allah seperti yang diajarkan kitab suci mereka didasarkan pada 1 tujuan “agar Allah berkenan kepada mereka, mengampuni dosa mereka dan memberkati kehidupan mereka”.
Agama-agama yang tergolong didalam Ekstrim pertama ini ialah Agama Islam, Hindu dan Budha. Umumnya Agama-agama ini mengajarkan tentang perbuatan baik. Jikalau seseorang berbuat baik maka perbuatan baiknya itu akan dipertimbangkan sebagai harga penebusan dosanya serta menjadi syarat-syarat berkat yang dapat diterimanya. Tak heran maka para penganut ketiga Agama ini menekankan pengajarannya pada perbuatan baik.

Ekstrim kedua: Bahwa ada Agama yang konteks ibadahnya, juga menyatakan sikap “mencari Allah” tetapi yang dimaksudkan dengan mencari Allah bukanlah untuk menemukanNya namun untuk “mengetahui dan mendalami kehendakNya)”. Semua keputusan untuk mentaati peraturan dan larangan Allah, seperti yang diajarkan kitab suci Agama ekstrim kedua ini didasarkan pada 1 tujuan yaitu “mengungkapkan syukur mereka karena telah diampuni dosa-dosanya dan diberkati hidupnya”. Agama-agama yang tergolong didalam ekstrim ini ialah Agama Kristen Protestan dan Kristen Katholik. Kedua Agama ini menekankan pernyataan / ungkapan syukur atas karya keselamatan yang dilakukan Allah untuk menebus dosa manusia. Ungkapan syukur ini sangat beralasan karena Allah yang seharusnya menuntut manusia untuk mencapai standartNya kemudian merendahkan DiriNya untuk menyelamatkan manusia. Ungkapan syukur ini kemudian dinyatakan didalam ibadah para penganut Agama Kristen Protestan dan Kristen Katholik.

Ibadah dalam pemahaman Kristen kemudian dibagi didalam 2 pengertian yaitu pertama; Ibadah dalam kerangka Liturgi yaitu Ibadah setiap hari minggu yang umumnya mengikuti alur liturgi yang memiliki simbol-simbol dengan kandungan makna-makna spiritual. Kedua; Ibadah dalam rangka penerapan liturgi itu didalam kehidupan sehari-hari.


1.     Doktrin tentang Pengampunan Dosa

Islam, Hindu dan Budha : Mencari pengampunan dosa sedangkan Kristen Protestan dan Kristen Katholik : Mengucap syukur karena sudah diampuni dosa-dosanya.

2.     Doktrin tentang kehidupan yang diberkati.

Islam, Hindu dan Budha : Berusaha menyenangkan hati Allah agar kehidupan mereka diberkati sedangkan Kristen Katholik dan Kristen Protestan : Mengucap syukur karena kehidupan mereka sudah diberkati.

Beranjak dari fakta-fakta diatas, buku ini akan mengupas secara sederhana perbedaan antara dua ekstrim diatas dalam perspektif Alkitab. Saya memilih kisah Sakheus sebagai dasar dari penjabaran judul buku ini karena kisah Sakheus adalah salah satu kisah favorit penganut Kristen Katholik dan Protestan yang sudah didengar dan diajarkan sejak kecil.



1Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu.  2 Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya.  3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. 

4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.  5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."  6 Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. 

7 Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa."  8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."  9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. 

10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."



5 ayat berisi tentang Sakheus.
4 ayat berisi tentang Tuhan Yesus.
1 ayat berisi tentang orang banyak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IMAN DAN TANDA (Matius 16:1-4)

Matthew 16:1-4   1 Kemudian datanglah orang-orang Farisi dan Saduki hendak mencobai Yesus. Mereka meminta supaya Ia memperlihatkan suatu tanda dari sorga kepada mereka.   2 Tetapi jawab Yesus: "Pada petang hari karena langit merah, kamu berkata: Hari akan cerah,   3 dan pada pagi hari, karena langit merah dan redup, kamu berkata: Hari buruk. Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman tidak.   4 Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus." Lalu Yesus meninggalkan mereka dan pergi. Iman vs Tanda Orang Saduki dan Orang Farisi adalah kaum terpelajar yang secara khusus mendalami hukum-hukum Yahudi. Mereka juga hidup dalam penantian yang pasti akan kehadiran Mesias. Mereka jugalah yang terus menghidupkan pengharapan akan kedatangan Mesias dalam kehidupan ibadah orang Yahudi.  Mereka hidup dalam meditasi dan perenungan iman Yahudi mereka. Pada Ayat 1; me

GEREJA YANG IDEAL (Menurut KPR 2:41-47)

I . APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN GEREJA ? Apakah Gereja adalah gedung ? Apakah Gereja adalah organisasi ? Menurut ALKITAB, gereja adalah Kristen (pengikut Kristus) * 1 Petrus 2:9-10  Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: Yesus Kristus tidak membuat dan mengembangkan organisasi atau denominasi atau sinode tertentu tetapi mengorganisir Kristen. II. SIAPAKAH PENDIRI GEREJA ? * Matius 16:18  Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Jadi, Yesus Kristus tidak mendirikan gedung tetapi mendirikan sebuah jemaat. Gedung/tempat ibadah kemudian diadopsi menjadi kebutuhan Kristen. Pada dasarnya sebuah gedung permanen bukanlah kebutuhan primer

SYARAT MENJADI GEMBALA

Yohanes 21:15-19 Menyimak perbincangan Yesus Kristus dengan Simon Petrus dalam bacaan hari ini, kita akan belajar beberapa prinsip dalam pelayanan penggembalaan. Setidaknya ada tiga syarat penggembalaan yang tersirat dari perbincangan diatas. Baiklah kita lihat ketiga syarat tersebut secara terperinci. A. MENGALAMI KASIH ALLAH (Ay.15) 15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Pertanyaan pertama bukanlah sebuah pertanyaan retorika, bukanlah pula sebuah pertanyaan ujian atau uji coba. Beberapa hal yang melatarbelakangi  pertanyaan tersebut ialah 1. Kedaulatan Pilihan Allah terhadap Simon Petrus. Dalam Matius 16:16-19  Allah memilih Simon Petrus untuk memperkenalkan Yesus sebagai Mesias. Didalam dan diatas pengakuan in