Langsung ke konten utama

Penyerahan Diri (islam vs Kristen)




Berserah diri adalah sebuah tindakan aktif dari seseorang kepada Allah. Sebuah keputusan manusia yang dengan sadar menyerahkan dirinya atau tunduk kepada pihak yang diakui otoritasnya lebih daripada dirinya sendiri.
Penyerahan diri sangat berhubungan erat dengan pengetahuan dan pengenalan akan pribadi yang kepadanya kita menyerahkan dirinya.

Pada umumnya manusia menganggap menganut agama adalah bentuk penyerahan diri penganutnya kepada Tuhan / dewa agama tersebut. Contohnya ialah agama Islam;

Islam (Arab: al-islām, الإسلام "berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia, menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen. Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: الله, Allāh). Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada Tuhan", atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.

Kata triliteral semitik 'S-L-M' menurunkan beberapa istilah terpenting dalam pemahaman mengenai keislaman, yaitu Islam dan Muslim. Kesemuanya berakar dari kata Salam yang berarti kedamaian. Kata Islam lebih spesifik lagi didapat dari bahasa Arab Aslama, yang bermakna "untuk menerima, menyerah atau tunduk" dan dalam pengertian yang lebih jauh kepada Tuhan.


Muslim (bahasa arab:مسلم, muslim) adalah secara harfiah berarti "seseorang yang berserah diri (kepada Allah)", termasuk segala makhluk yang ada di langit dan bumi (QS Al-Imran 3:83, 1:2). Kata muslim merujuk kepada penganut agam Islam. Muslim adalah sebutan untuk pria pemeluk agama Islam sedangkan muslimah (مسلمة‎) adalah sebutan untuk wanita Islam.
Al Qur'an menjelaskan tentang semua nabi dan rasul adalah sebagai Muslim, dari Adam, Nuh, Musa, Isa dan Muhammad. Al Qur'an menyatakan bahwa mereka adalah Muslim karena mereka hanya berserah diri kepada Tuhan, memberikan firman dan menegakkan agama Allah. Demikian pula dalam surah Al-Imran dalam Al-Qur'an,
Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) berkata kepada Isa: "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri." (Al-Imran 3:52)
Muslim selalu melakukan salat lima kali dalam sehari sebagai kewajiban dalam agama (fardhu), lima waktu salat ini adalah subuh, dzuhur, ashar, maghrib dan isya dan ada juga salat khusus pada hari Jumat yang disebut sebagai Salat Jumat

Ada konsep yang salah dalam pemahaman Islam tentang "berserah diri". Berikut beberapa di antaranya;

1. Islam mengajarkan tentang Allah yang tak berbentuk dan berupa zat. Dengan demikian allah ini tidak berkepribadian sehingga tidak dapat dikenal sifat-sifatnya. Allah ini tidak aktif didalam kehidupan manusia sehingga ia tak bisa di kenal secara harafiah. Sedangkan hal mendasar tentang "penyerahan diri" ialah pengenalan kepada Ia yang kepadaNya kita / manusia menyerahkan diri kita. Karena itu berdasarkan teologi diatas maka, ajaran islam tentang penyerahan diri sangat perlu dipertanyakan.

2. Islam menyatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang berserah diri “ Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) berkata kepada Isa: "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri." (Al-Imran 3:52) ” maka  pertanyaannya ialah apa bentuk akurat yang humanis (terlihat dan dimengerti oleh manusia) bahwa seseorang muslim berserah kepada allah. Jika hanya melalui ketaatan beribadah, maka semua agama juga beribadah maka penyerahan diri muslim menjadi relatif.

Jika melalui perbuatan amal maka konsep ini jelas merupakan bentuk suap kepada allah agar surganya diperkenankan kepada muslim. Jelas bahwa konsep "penyerahan diri kepada allah" dalam islam adalah bentuk kebingungan manusia dalam pencarian dia akan allah.

3. Sikap muslim umumnya yang berdakwah dengan cara paksaan merupakan suatu bukti bahwa ajaran-ajaran islam tidak memiliki keakuratan kebenaran sehingga seseorang tidak perlu mengakui kebenaran sebelum menerimanya melainkan hanya menerima kebenaran itu tanpa perlu mengerti dan mempercayainya. Penyerahan diri yang membabi buta.

Berikut sejenak kita melihat penyerahan diri dalam konsep Kristiani:


Bapa kami yang ada di surga
Dimuliakanlah nama-Mu
Datanglah Kerajaan-Mu
Jadilah kehendak-Mu
Di atas bumi seperti di dalam Surga
Berilah kami rejeki pada hari ini
Dan ampunilah kesalahan kami, seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami
Dan janganlah masukkan kami ke dalam percobaan
Tetapi bebaskan kami dari yang jahat
[Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya
Amin.]

Konsep "penyerahan diri" dalam Kristen ialah sebagai berikut;

Para pengikut Kristus (Kristen) mengenal Allah mereka sebagai Bapa yang diperkenalkan Yesus Kristus kepada mereka.
Kristen mengetahui dan percaya bahwa Bapa berada di surga. Bahwa namanya mulia melebihi segala nama lain di alam semesta.
Kristen menyerahkan diri kepada Bapa dalam bentuk pengharapan akan pemerintahan Bapa didalam kehidupan mereka. "...Datanglah Kerajaan-Mu, Jadilah kehendak-Mu, Di atas bumi seperti di dalam Surga..." yang kemudian pemerintahan ini di imani dan nyatakan melalui FirmanNya didalam Alkitab yang harus ditaati setiap Kristen.
Kristen juga menyerahkan setiap hasil kerja mereka kedalam berkat Bapa.
Kristen menyadari bahwa dalam keadaan mereka sebagai manusia seringkali mereka bersalah. Pengenalan mereka akan Allah sebagai Bapa tidak kemudian membuat mereka menjadi sombong dan memandang orang lain / umat agama lain sebagai manusia kafir (berbeda dengan Islam yang memandang semua agama diluar islam adalah kafir). Kristen justru mengandalkan pengampunan Bapa akan kesalahan  dan pelanggaran mereka didalam kehidupan mereka. Kristen juga meneladani sikap Bapa yang mengampuni dosa mereka lalu Kristen menerapkan pengampunan dalam kehidupan sehari-hari mereka kepada sesama mereka yang membenci mereka (termasuk islam yang mamandang Kristen sebagai kafir)

Akhirnya Kristen mengakui kemahakuasaan Bapa didalam kehidupan mereka dan kehidupan manusia umumnya bahkan kekuasaan Bapa diakui atas alam semesta ini.

Amin..


Dengan demikian islam ternyata telah secara membabi buta menyerahkan diri kepada allah yang tidak beridentitas dan mengaplikasikan penyerahan dirinya secara barbar dengan memaksa seisi dunia menjadi islam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IMAN DAN TANDA (Matius 16:1-4)

Matthew 16:1-4   1 Kemudian datanglah orang-orang Farisi dan Saduki hendak mencobai Yesus. Mereka meminta supaya Ia memperlihatkan suatu tanda dari sorga kepada mereka.   2 Tetapi jawab Yesus: "Pada petang hari karena langit merah, kamu berkata: Hari akan cerah,   3 dan pada pagi hari, karena langit merah dan redup, kamu berkata: Hari buruk. Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman tidak.   4 Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus." Lalu Yesus meninggalkan mereka dan pergi. Iman vs Tanda Orang Saduki dan Orang Farisi adalah kaum terpelajar yang secara khusus mendalami hukum-hukum Yahudi. Mereka juga hidup dalam penantian yang pasti akan kehadiran Mesias. Mereka jugalah yang terus menghidupkan pengharapan akan kedatangan Mesias dalam kehidupan ibadah orang Yahudi.  Mereka hidup dalam meditasi dan perenungan iman Yahudi mereka. Pada Ayat 1; me

GEREJA YANG IDEAL (Menurut KPR 2:41-47)

I . APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN GEREJA ? Apakah Gereja adalah gedung ? Apakah Gereja adalah organisasi ? Menurut ALKITAB, gereja adalah Kristen (pengikut Kristus) * 1 Petrus 2:9-10  Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: Yesus Kristus tidak membuat dan mengembangkan organisasi atau denominasi atau sinode tertentu tetapi mengorganisir Kristen. II. SIAPAKAH PENDIRI GEREJA ? * Matius 16:18  Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Jadi, Yesus Kristus tidak mendirikan gedung tetapi mendirikan sebuah jemaat. Gedung/tempat ibadah kemudian diadopsi menjadi kebutuhan Kristen. Pada dasarnya sebuah gedung permanen bukanlah kebutuhan primer

SYARAT MENJADI GEMBALA

Yohanes 21:15-19 Menyimak perbincangan Yesus Kristus dengan Simon Petrus dalam bacaan hari ini, kita akan belajar beberapa prinsip dalam pelayanan penggembalaan. Setidaknya ada tiga syarat penggembalaan yang tersirat dari perbincangan diatas. Baiklah kita lihat ketiga syarat tersebut secara terperinci. A. MENGALAMI KASIH ALLAH (Ay.15) 15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Pertanyaan pertama bukanlah sebuah pertanyaan retorika, bukanlah pula sebuah pertanyaan ujian atau uji coba. Beberapa hal yang melatarbelakangi  pertanyaan tersebut ialah 1. Kedaulatan Pilihan Allah terhadap Simon Petrus. Dalam Matius 16:16-19  Allah memilih Simon Petrus untuk memperkenalkan Yesus sebagai Mesias. Didalam dan diatas pengakuan in