Langsung ke konten utama

IMAN KITA (Matius 1:1-17)


Injil Matius diawali dengan sebuah kesaksian hebat dari nama-nama sederhana yang menulis sejarah hidup mereka dalam iman dan kesetiaan mereka tentang Allah yang sempurna, Allah yang mengasihi tanpa panda bulu, Allah yang memulihkan dan Allah yang setia terhadap kehidupan yang telah dimulaiNya sendiri. Allah ini memandang dunia dalam 2 cara pandang yang berbeda.

Pertama-tama Ia memandang dunia secara menyeluruh, yakni dunia tempat kehidupan yang diciptakanNya. Dunia dimana manusia yang Ia ciptakan hidup. Dalam dunia ini juga Ia melihat perlawanan dan penolakan akan diriNya namun Allah yang sempurna ini, tetap dengan sempurna mengasihi dan mengampuni manusia dan terus memberikan kesempatan dan memanggil manusia berdosa yang melawan dan menolak Dia untuk kembali kepadaNya. Allah melihat betapa manusia rindu akan diriNya dan ingin kembali kepadaNya, namun cara dan jalan yang mereka lalui adalah cara dan jalan yang tidak pernah membawa mereka kembali kepadaNya, maka Allah menciptakan cara dan jalan yang dapat membawa manusia kembali kepadaNya.

“Karena Allah sangat mengasihi isi dunia ini, sehingga diberikan-Nya Anak-Nya yang tunggal (yaitu Yesus Kristus), supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya, tidak akan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yoh 3:16 i_FAYH)

“Yesus menjawab, “Kalau orang mau datang kepada Allah, Bapa-Ku, ia harus mengikuti Aku. Sebab, Akulah jalan untuk ke sana dan untuk mendapat hidup yang sejati. Tidak seorang pun bisa sampai kepada Bapa kalau tidak dengan perantaraan-Ku.” (Yoh 14:6 i_BSD)

Yang kedua, Allah memandang dunia secara khusus, yakni dunia tempat mereka yang percaya kepada Yesus Kristus AnakNya hidup dan mempermuliakan namaNya . Allah melihat orang Kristen hidup dan seperti pelita yang bercahaya didalam kegelapan dunia, Allah menjadi minyak yang memberi kehidupan dan kekuatan bagi pelita-pelita sorgawi ini untuk terus bercahaya bagi Allah. Cahaya-cahaya itu ialah iman yang menghasilkan kesaksian hidup bagi kemuliaan Allah sehingga manusia berdosa boleh diterangi hatinya dan bertemu Sang Jalan yaitu Yesus Kristus Anak Tunggal Allah dan kembali kepada Allah.

Berikut dalam bacaan kita saat ini, Matius menampilkan beberapa nama orang-orang yang imannya  menjadi sebuah kisah hidup yang menyaksikan kemuliaan Tuhan sepanjang jaman sejarah manusia.

“INILAH nenek moyang Yesus Kristus, keturunan Raja Daud dan keturunan Abraham: Abraham ayah Ishak; dan Ishak ayah Yakub; Yakub ayah Yehuda dan saudara-saudaranya. Yehuda ayah Peres dan Zerah (ibu mereka ialah Tamar); Peres ayah Hezron; dan Hezron ayah Ram; Ram ayah Aminadab; Aminadab ayah Nahason; Nahason ayah Salmon; Salmon ayah Boas (ibunya ialah Rahab); Boas ayah Obed (ibunya ialah Rut); Obed ayah Isai; Isai ayah Raja Daud; Daud ayah Salomo (ibunya ialah bekas istri Uria); Salomo ayah Rehabeam; Rehabeam ayah Abia; Abia ayah Asa; Asa ayah Yosafat; Yosafat ayah Yoram; Yoram ayah Uzia; Uzia ayah Yotam; Yotam ayah Ahas; Ahas ayah Hizkia; Hizkia ayah Manasye; Manasye ayah Amon; Amon ayah Yosia; Yosia ayah Yekhonya dan saudara-saudaranya (dilahirkan pada waktu pembuangan ke Babel). Setelah masa pembuangan: Yekhonya ayah Sealtiel; Sealtiel ayah Zerubabel; Zerubabel ayah Abihud; Abihud ayah Elyakim; Elyakim ayah Azor; Azor ayah Zadok; Zadok ayah Akhim; Akhim ayah Eliud; Eliud ayah Eleazar; Eleazar ayah Matan; Matan ayah Yakub; Yakub ayah Yusuf, yaitu suami Maria, ibu Yesus Kristus (Mesias itu). Itulah empat belas keturunan dari Abraham sampai Raja Daud, empat belas keturunan dari Raja Daud sampai masa pembuangan, dan empat belas keturunan dari masa pembuangan sampai Kristus.” (Mat 1:1-17 i_FAYH)

Demikianlah nama-nama mereka. Marilah kita lihat secara seksama kehidupan iman beberapa nama dalam daftar silsilah ini.

1.     Iman kita sudah sempurna.

Injil Matius  secara khusus  ditulis  untuk  orang-orang  Yahudi yaitu orang Yahudi yang sudah percaya dan orang Yahudi yang belum percaya.

Pertama-tama  bagi Yahudi yang sudah percaya tujuannya ialah untuk meyakinkan mereka bahwa iman mereka kepada Yesus sudahlah tepat, bahwa Mesias sudah datang dan Ia adalah Yesus Kristus. Bahwa mereka tak perlu lagi memandang kepada yang lain melainkan hanya kepada Yesus.
Kedua; bagi Yahudi yang masih menantikan kedatangan Mesias, Matius memproklamasikan bahwa Mesias sudah datang. Ia adalah Yesus Kristus.

Yesus artinya Juruslamat.
Kristus berasal dari bahasa Yunani yang artinya yang diurapi dan diutus. Dalam Bahasa Ibrani disebut Mesias.
Maka Yesus Kristus artinya Juruslamat yang diurapi dan diutus Allah untuk orang Yahudi.

Mesias, pertama-tama haruslah lahir dari keturunan Daud, sehingga Matius menekankan Ia adalah keturunan Daud. Karena Matius menujukan bukunya kepada orang Yahudi maka sangatlah penting untuk menjelaskan bahwa Mesias adalah keturunan Abraham.

Yesus Kristus dalam konsep Matius adalah Yang Diurapi untuk orang Yahudi. Namun di akhir dari Injil Matius, ia memproklamirkan bahwa Yesus Kristus adalah Yang Diurapi Untuk Dunia. Hal ini dinyatakan didalam bagian penutupnya yaitu pasal 28:18-20. Matius menulis :

Ayat 18  "Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi."
Artinya Yesus Kristus tidak saja berkuasa atas orang Yahudi tetapi berkuasa atas seluruh bumi dan Ia juga berkuasa membawa semua manusia di bumi kembali ke sorga.

Ayat 19-20 "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Artinya Yesus Kristus menginginkan keselamatan yang dikerjakanNya bagi orang Yahudi juga dinyatakan kepada dunia. Yesus Kristus menginginkan murid-muridNya (semua orang yang percaya kepadaNya) menyatakan "keselamatan ini" kepada dunia dan Ia berjanji akan secara aktif bersama-sama mereka melaksanakan kehendakNya. 

Dengan demikian iman kita sudah sempurna karena kita percaya kepada sang pemilik dan penguasa dunia yang sanggup menyelamatkan seluruh dunia yang berdosa.

2.     Iman kita tak pandang bulu.

Orang Yahudi mengira bahwa Allah hanya memilih mereka dan karena itu Ia hanya akan bekerja melalui bangsa Yahudi. Kenyataannya Ia tak pandang bulu.

Allah menggunakan Tamar (vs.3)
Allah menggunakan Rahab (vs.5)
Allah menggunakan Ruth (vs.5)

Barangsiapa yang percaya kepada Allah, imannya akan menyelamatkannya. Keselamatan bukan tergantung kepada suku bangsa atau keadaan ekonomi dan budaya suatu bangsa, tetapi sekali lagi tergantung kepada iman kita.

Jika Allah kita adalah Allah yang rasis maka, saya takan pernah menulis buku ini dan anda takan pernah membacanya karena kita sama-sama bukan favoritnya Allah.
Allah bukanlah Allah yang rasis, Yesus Kristus mati untuk semua suku dan bangsa karena itu seperti Allah juga berkenan memakai Tamar, Rahab dan Ruth si perempuan asing untuk menjadi nenek moyang Yesus Kristus, demikian juga ia berkenan memakai anda dan saya untuk menggenapi tujuan-tujuanNya.

3.     Iman kita memperbaiki yang rusak, menyembuhkan yang terluka dan menghibur yang susah.

Daud adalah seorang raja yang diurapi Tuhan, tapi perilakunya yang menggambil istri Uria di tentang  Tuhan. Hukumannya ialah Allah mengambil anak hasil perselingkuhannya dengan Bathsheba. Dosa ini juga mengakibatkan Kerajaan Israel terpecah menjadi Israel Utara dan Israel Selatan. Sungguh mengerikan dosa ini dimata Allah, namun sikap Daud yang mengakui dosanya dan memohon ampun dari Tuhan, membuat Ia dipulihkan. Anak selanjutnya dari Bathsheba justru yang melanjutkan tahta Daud.

Di saat kita mengalami penderitaan dan tantangan, iman adalah jangkar yang kuat tertanam dan dapat menyelamatkan kita. Melalui iman, Allah bekerja memulihkan manusia yang terluka dan sedih. Disaat anda dan saya tak berdaya karena masalah kehidupan ataupun karena dosa-dosa kita, janganlah tenggelam dalam penyesalan yang berlarut-larut. Ingatlah bahwa Allah kita ialah sang ahli  memperbaiki yang rusak, menyembuhkan yang terluka dan menghibur yang terluka.

Daripada mengarahkan perhatian kita dan hanya memandang pada masalah kehidupan dan kelemahan-kelemahan manusiawi kita biarkan hati kita terarah kepada Allah.

4.     Iman kita diuji melalui perjalanan waktu.

Abraham terkenal sebagai bapak orang beriman; karena ialah yang pertama beriman kepada Allah.
Ishak dan Jakub kemudian mengikuti jejak iman ayah dan kakeknya.
Israel yang terbagi dalam 12 suku jatuh bangun dalam mengamalkan iman mereka.
Raja pertama mereka Saul yang memulai dengan percaya namun kemudian tidak setia.
Daud yang akrab dengan Tuhan juga sempat berlaku tidak setia kepada Allah namun kemudian kembali setia.
Salomo anak Daud setia seperti ayahnya namun diakhir masa hidupnya ia tidak setia.
Raja-raja setelah Daud terdaftar sebagai raja-raja yang melakukan apa yang benar dimata Tuhan dan apa yang jahat di mata Tuhan.
Selama 42 keturunan, iman orang Israel di uji yang kemudian Yesus hadir sebagai penggenapan iman itu.

Iman kita pun akan diuji, sejalan dengan waktu, akan terbukti siapa yang setia dan yang keturunannya tetap setia mengikuti jejaknya. Bukan tentang apa yang sudah anda perbuat bagi Tuhan melainkan apakah anda setia sampai akhir.  Kekuatan kita bukanlah terletak pada seberapa berani kita menghadapi masalah atau seberapa tegar kita bertahan dalam menyelesaikan masalah dan tantangan iman. Kekuatan seorang beriman terletak pada seberapa penuh tabung imannya ketika ia menyelesaikan kehidupannnya di muka bumi ini. Orang-orang beriman adalah mereka yang tetap setia sampai akhir.

Kata kesetiaan dalam bahasa Inggris ialah Faithfull yang artinya Faith = Iman dan Full = penuh. Kesetiaan artinya tetap percaya 100%.
Kata kesetiaan dalam bahasa Kamboja ialah Sumahtrong yang artinya Sumah = Setia dan Trong = Lurus.
Kesetiaan digambarkan sebagai seorang yang hatinya tak pernah serong dan tetap lurus dan tulus.
Jadi orang beriman ialah orang yang tetap 100% percaya dan tak pernah serong hatinya melainkan dengan tulus percaya.

Kesimpulan

Dengan demikian kesimpulan dari renungan kita ialah

Pertama; iman kita sudah sempurna karena kita percaya kepada sang pemilik dan penguasa dunia yang sanggup menyelamatkan seluruh dunia yang berdosa. Dialah Sang Penyempurna iman kita.

Kedua; Keselamatan bukan tergantung kepada suku bangsa atau keadaan ekonomi dan budaya suatu bangsa, tetapi sekali lagi tergantung kepada iman kita karena Allah tak pandang bulu dalam menyelamatkan manusia berdosa.

Ketiga; Di saat kita mengalami penderitaan dan tantangan, iman adalah jangkar yang kuat tertanam dan dapat menyelamatkan kita. Melalui iman, Allah bekerja memulihkan manusia yang terluka dan sedih.

Keempat; Iman kita diuji, sejalan dengan waktu, akan terbukti siapa yang setia dan yang keturunannya tetap setia mengikuti jejaknya. Bukan tentang apa yang sudah anda perbuat bagi Tuhan melainkan apakah anda setia sampai akhir.




































Komentar

Postingan populer dari blog ini

IMAN DAN TANDA (Matius 16:1-4)

Matthew 16:1-4   1 Kemudian datanglah orang-orang Farisi dan Saduki hendak mencobai Yesus. Mereka meminta supaya Ia memperlihatkan suatu tanda dari sorga kepada mereka.   2 Tetapi jawab Yesus: "Pada petang hari karena langit merah, kamu berkata: Hari akan cerah,   3 dan pada pagi hari, karena langit merah dan redup, kamu berkata: Hari buruk. Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman tidak.   4 Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus." Lalu Yesus meninggalkan mereka dan pergi. Iman vs Tanda Orang Saduki dan Orang Farisi adalah kaum terpelajar yang secara khusus mendalami hukum-hukum Yahudi. Mereka juga hidup dalam penantian yang pasti akan kehadiran Mesias. Mereka jugalah yang terus menghidupkan pengharapan akan kedatangan Mesias dalam kehidupan ibadah orang Yahudi.  Mereka hidup dalam meditasi dan perenungan iman Yahudi mereka. Pada Ayat 1; me

GEREJA YANG IDEAL (Menurut KPR 2:41-47)

I . APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN GEREJA ? Apakah Gereja adalah gedung ? Apakah Gereja adalah organisasi ? Menurut ALKITAB, gereja adalah Kristen (pengikut Kristus) * 1 Petrus 2:9-10  Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: Yesus Kristus tidak membuat dan mengembangkan organisasi atau denominasi atau sinode tertentu tetapi mengorganisir Kristen. II. SIAPAKAH PENDIRI GEREJA ? * Matius 16:18  Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Jadi, Yesus Kristus tidak mendirikan gedung tetapi mendirikan sebuah jemaat. Gedung/tempat ibadah kemudian diadopsi menjadi kebutuhan Kristen. Pada dasarnya sebuah gedung permanen bukanlah kebutuhan primer

SYARAT MENJADI GEMBALA

Yohanes 21:15-19 Menyimak perbincangan Yesus Kristus dengan Simon Petrus dalam bacaan hari ini, kita akan belajar beberapa prinsip dalam pelayanan penggembalaan. Setidaknya ada tiga syarat penggembalaan yang tersirat dari perbincangan diatas. Baiklah kita lihat ketiga syarat tersebut secara terperinci. A. MENGALAMI KASIH ALLAH (Ay.15) 15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Pertanyaan pertama bukanlah sebuah pertanyaan retorika, bukanlah pula sebuah pertanyaan ujian atau uji coba. Beberapa hal yang melatarbelakangi  pertanyaan tersebut ialah 1. Kedaulatan Pilihan Allah terhadap Simon Petrus. Dalam Matius 16:16-19  Allah memilih Simon Petrus untuk memperkenalkan Yesus sebagai Mesias. Didalam dan diatas pengakuan in