Langsung ke konten utama

KEDEWASAAN UMAT KRISTEN

Tulisan Bang Denny Siregar ini saya temukan di group WA dan saya putuskan untuk posting di blog ini.
Selamat membaca, selamat diberkati. Amin.

KEDEWASAAN UMAT KRISTEN
Oleh: Denny Siregar

Salah satu unsur yang menyelamatkan situasi di NKRI dari perpecahan adalah kedewasaan umat beragama yang dicap minoritas di Indonesia..

Salah satunya adalah umat Kristiani...

Entah sudah berapa kali mereka di provokasi untuk diadu dengan melecehkan simbol2 mereka, mulai dari bungkus tempe dari sobekan Alkitab sampai sandal bergambar Yesus dan bunda Maria.

Sayangnya, konspirasi untuk membuat umat Kristen "naik darah" seperti membentur tembok yang keras. Mereka menyikapi pelecehan itu dengan gaya yang berbeda, bahwa itu bukan pelecehan tetapi bagian dari mengabarkan.

Apakah mereka tidak marah ketika simbol2 itu dilecehkan ?

Tentu marah, saya yakin itu. Marah itu menandakan seseorang itu masih sehat dan mempunyai emosi. Hanya saja, mereka mampu mengalirkan emosinya ke dalam bentuk kasih, sebagaimana tertuang dalam alkitab mereka, "bila engkau ditampar pipi kananmu, berikanlah pipi kirimu.."

Mereka dengan sangat dewasa menyikapi pelecehan itu dengan bahasa2 yang gembira, jauh dari kemarahan. Malah mereka mampu membalik pelecehan itu sebagai bagian dari mengabarkan keimanan mereka, menguatkan kepercayaan mereka dan - pada kasus bungkus tempe dari sobekan Alkitab - bersyukur bahwa firman Tuhan berfungsi untuk membantu penjual tempe dalam bentuk bungkusan.

Sungguh sebuah pembelajaran yang menarik bagi umat Islam yang suka marah2 dan selalu tersinggung dalam setiap kesempatan seperti wanita ketika sedang datang bulan.

Meskipun saya tidak bilang bahwa itu semua umat Kristen, tapi mayoritas dari mereka di media sosial selalu menyejukkan jawabannya. 

Dan saya suka senyum2 sendiri membacanya, meski kadang kurang asik karena kok ya datar2 saja, beda ma komen2 di setiap postingan saya banyak yang meledak2 seperti letusan gunung Toba.

Hormat saya yang tinggi kepada mereka yang dewasa dalam beragama. Yang tidak membungkus dirinya dengan baju2 keagamaan yang ketat seperti alay pergi ke diskotik, yang merendah ketika terus di provokasi dan melapangkan dada ketika terzolimi.

Apa yang dilakukan umat Kristen di Indonesia, senada dengan apa yang dilakukan umat Islam diwakili oleh kyai2 toleran dari NU yang dengan ringan melangkahkan kakinya ke gereja sekedar untuk menyapa dan memperkenalkan diri, meski dirinya dicaci maki oleh saudara seimannya.

Nilai seorang manusia adalah ketinggian ahlaknya.

Berlomba2 merendahkan hati dan meyakini bahwa "mereka yang bukan saudaramu dalam iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan" haruslah menjadi pondasi bahwa kita ini ada di negara yang meyakini satu nusa, satu bangsa, satu bahasa tetapi tidak satu agama.🙏
 Selamat Berkarya Untuk Bangsa Dan Negara Tercinta😊

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IMAN DAN TANDA (Matius 16:1-4)

Matthew 16:1-4   1 Kemudian datanglah orang-orang Farisi dan Saduki hendak mencobai Yesus. Mereka meminta supaya Ia memperlihatkan suatu tanda dari sorga kepada mereka.   2 Tetapi jawab Yesus: "Pada petang hari karena langit merah, kamu berkata: Hari akan cerah,   3 dan pada pagi hari, karena langit merah dan redup, kamu berkata: Hari buruk. Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman tidak.   4 Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus." Lalu Yesus meninggalkan mereka dan pergi. Iman vs Tanda Orang Saduki dan Orang Farisi adalah kaum terpelajar yang secara khusus mendalami hukum-hukum Yahudi. Mereka juga hidup dalam penantian yang pasti akan kehadiran Mesias. Mereka jugalah yang terus menghidupkan pengharapan akan kedatangan Mesias dalam kehidupan ibadah orang Yahudi.  Mereka hidup dalam meditasi dan perenungan iman Yahudi mereka. Pada Ayat 1; me

GEREJA YANG IDEAL (Menurut KPR 2:41-47)

I . APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN GEREJA ? Apakah Gereja adalah gedung ? Apakah Gereja adalah organisasi ? Menurut ALKITAB, gereja adalah Kristen (pengikut Kristus) * 1 Petrus 2:9-10  Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: Yesus Kristus tidak membuat dan mengembangkan organisasi atau denominasi atau sinode tertentu tetapi mengorganisir Kristen. II. SIAPAKAH PENDIRI GEREJA ? * Matius 16:18  Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Jadi, Yesus Kristus tidak mendirikan gedung tetapi mendirikan sebuah jemaat. Gedung/tempat ibadah kemudian diadopsi menjadi kebutuhan Kristen. Pada dasarnya sebuah gedung permanen bukanlah kebutuhan primer

SYARAT MENJADI GEMBALA

Yohanes 21:15-19 Menyimak perbincangan Yesus Kristus dengan Simon Petrus dalam bacaan hari ini, kita akan belajar beberapa prinsip dalam pelayanan penggembalaan. Setidaknya ada tiga syarat penggembalaan yang tersirat dari perbincangan diatas. Baiklah kita lihat ketiga syarat tersebut secara terperinci. A. MENGALAMI KASIH ALLAH (Ay.15) 15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Pertanyaan pertama bukanlah sebuah pertanyaan retorika, bukanlah pula sebuah pertanyaan ujian atau uji coba. Beberapa hal yang melatarbelakangi  pertanyaan tersebut ialah 1. Kedaulatan Pilihan Allah terhadap Simon Petrus. Dalam Matius 16:16-19  Allah memilih Simon Petrus untuk memperkenalkan Yesus sebagai Mesias. Didalam dan diatas pengakuan in