Langsung ke konten utama

BERDOA DENGAN CARA BARU

Doa adalah kata kunci hubungan antara manusia dengan Allah. 

Umumnya orang menganggap doa adalah basa basi religiusitas seorang penganut agama. Doa dipandang sebagai salah satu ritual yang membuat ia layak disebut penganut agama tertentu. Disamping itu juga, doa menjadi seperti mantra. Ada doa khusus untuk tolak miskin, doa untuk selamat dari kecelakaan, doa untuk perbaiki hubungan, doa untuk lulus ujian, dan banyak lagi doa-doa yang dirancang khusus untuk tujuan-tujuan tertentu.
Bagi orang yang jarang bahkan tidak pernah berdoa, doa-doa yang dirancang sebelumnya menjadi penolong yang baik untuk sekedar dapat berdoa. 

Kekristenan mengajarkan standar yang spesifik dan unik tentang doa. Bahwa doa adalah sesuatu yang sakral dan pribadi. Doa bukanlah ritual agamawi atau pengucapan mantra yang khasiatnya dapat diatur sesuai kebutuhan. Doa bukanlah kebutuhan atau kewajiban. "Doa adalah nafas kehidupan rohani orang Kristen" Marthen Luther.

Matius 6:5-6 (TB)  "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

Apa yang Alkitab ajarkan tentang doa dalam ayat-ayat diatas?

"Dan apabila kamu berdoa..." 
Matius mengajarkan bahwa doa adalah sebuah kebiasaan hidup baru seorang Kristen, karena itu doa harus dilakukan dengan cara Kristiani. Tidak boleh dilaksanakan dengan cara-cara selain yang diajarkan Alkitab.

"...janganlah berdoa seperti orang munafik..."
Doa tidak dapat dilakukan dalam kepura-puraan. Doa adalah sebuah aktifitas pribadi, karenanya sakral dan spontan. Seorang Kristen percaya bahwa, ketika ia mengucapkan kata-kata doanya, Allah telah mengetahui isi hatinya bahkan sebelum ia mengucapkan seluruh doanya. Munafik adalah sebuah kata negatif yang berarti pura-pura. Dalam pengertian positif, para pemeran film atau sandiwara harus berpura-pura memerankan karakter lain dalam penampilan mereka. Saat berdoa, anda tidak menjadi orang lain. Anda tidak menjadi pendeta, majelis gereja atau semua jabatan lain yang anda emban. Anda adalah anda dihadapan Tuhan. Tak ada kepura-puraan apapun yang dapat menyembunyikan atau menyamarkan diri anda dihadapan hadirat Allah.

"Tetapi jika engkau berdoa,..."
 Matius merubah fakta-fakta doa yang dilakukan oleh kaum rohaniawan masa itu. Kata "tetapi" digunakannya untuk mengalihkan semua fakta negatif tentang doa diatas menjadi sebuah konsep pribadi yang sakral. Matius menaruh kata "...jika engkau berdoa..." Seorang Kristen harus berdoa dengan cara yang berbeda dengan apa yang dunia praktekkan. Alkitab mengajarkan standart yang lain. Sebuah standar illahi yang berkenan dihati Allah. Sebuah standart yang sesuai dengan sifat alami manusia baru.

"...masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
Doa adalah sebuah kegiatan pribadi yang tersembunyi secara rohani dan sosial. Bukan praktek fisiknya yang tersembunyi tetapi motivasinya yang sakral yang tidak diumbar-umbar, karena dengan demikian doa akan menjadi sebuah praktek agamawi yang penuh kemunafikan. 
Doa tidak perlu diajarkan. Doa adalah tindakan pribadi dalam ruang hati yang paling dalam antara Allah dan manusia. IA dan saya, IA dan ibu yang menggumuli anak remajanya yang sedang memasuki masa pubertas. IA dan ayah yang menangisi penghasilannya yang akan hilang akibat PHK. IA dan pasangan muda-mudi yang sedang mempersiapkan pernikahan. IA dan kamu yang datang dalam kesendirian ditengah keramaian halte bus saat cemas akan menghadapi wawancara pekerjaan. IA dan setiap kita yang memiliki pergumulan atau sekedar ingin bersenda gurau dengan Bapa Sorgawi kita yang setiap hari bekerja dengan cara yang baru yang kita sebut mujizat.
  
Doa dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, karena doa adalah kegiatan pribadi tanpa suara dan tanpa batas. Doa adalah ungkapan terdalam persekutuan kita dengan Bapa kita. Doa adalah cara yang benar berinteraksi dengan Bapa Sorgawi yang telah melahirkan kita melalui Isa Al Masih.    

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IMAN DAN TANDA (Matius 16:1-4)

Matthew 16:1-4   1 Kemudian datanglah orang-orang Farisi dan Saduki hendak mencobai Yesus. Mereka meminta supaya Ia memperlihatkan suatu tanda dari sorga kepada mereka.   2 Tetapi jawab Yesus: "Pada petang hari karena langit merah, kamu berkata: Hari akan cerah,   3 dan pada pagi hari, karena langit merah dan redup, kamu berkata: Hari buruk. Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman tidak.   4 Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus." Lalu Yesus meninggalkan mereka dan pergi. Iman vs Tanda Orang Saduki dan Orang Farisi adalah kaum terpelajar yang secara khusus mendalami hukum-hukum Yahudi. Mereka juga hidup dalam penantian yang pasti akan kehadiran Mesias. Mereka jugalah yang terus menghidupkan pengharapan akan kedatangan Mesias dalam kehidupan ibadah orang Yahudi.  Mereka hidup dalam meditasi dan perenungan iman Yahudi mereka. Pada Ayat 1; me

GEREJA YANG IDEAL (Menurut KPR 2:41-47)

I . APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN GEREJA ? Apakah Gereja adalah gedung ? Apakah Gereja adalah organisasi ? Menurut ALKITAB, gereja adalah Kristen (pengikut Kristus) * 1 Petrus 2:9-10  Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: Yesus Kristus tidak membuat dan mengembangkan organisasi atau denominasi atau sinode tertentu tetapi mengorganisir Kristen. II. SIAPAKAH PENDIRI GEREJA ? * Matius 16:18  Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Jadi, Yesus Kristus tidak mendirikan gedung tetapi mendirikan sebuah jemaat. Gedung/tempat ibadah kemudian diadopsi menjadi kebutuhan Kristen. Pada dasarnya sebuah gedung permanen bukanlah kebutuhan primer

SYARAT MENJADI GEMBALA

Yohanes 21:15-19 Menyimak perbincangan Yesus Kristus dengan Simon Petrus dalam bacaan hari ini, kita akan belajar beberapa prinsip dalam pelayanan penggembalaan. Setidaknya ada tiga syarat penggembalaan yang tersirat dari perbincangan diatas. Baiklah kita lihat ketiga syarat tersebut secara terperinci. A. MENGALAMI KASIH ALLAH (Ay.15) 15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Pertanyaan pertama bukanlah sebuah pertanyaan retorika, bukanlah pula sebuah pertanyaan ujian atau uji coba. Beberapa hal yang melatarbelakangi  pertanyaan tersebut ialah 1. Kedaulatan Pilihan Allah terhadap Simon Petrus. Dalam Matius 16:16-19  Allah memilih Simon Petrus untuk memperkenalkan Yesus sebagai Mesias. Didalam dan diatas pengakuan in