Langsung ke konten utama

MENCARI KEPENTINGAN KRISTUS

Sebab semuanya mencari kepentingannya sendiri, bukan kepentingan Kristus (Filipi 2:21)

Ketika Rasul Paulus menulis suratnya kepada jemaat di Filipi, ia memuji Timotius dihadapan gereja karena sikapnya yang lebih mementingkan kepentingan Kristus dan bukan kepentingan diri sendiri. Siapakah Timotus?

SIAPAKAH TIMOTIUS?

Timotius (Yunani: Τιμόθεος; Timótheos, artinya "memuliakan Tuhan"; Timotius adalah seorang Uskup Kristen abad pertama yang meninggal sekitar tahun 97 Masehi. Dalam kitab-kitab Perjanjian Baru dicatat bahwa Timotius bepergian dengan Rasul Paulus, yang juga menjadi mentornya.

Timotius adalah putra dari seorang perempuan Yahudi bernama Eunike, dan ayahnya adalah seorang Yunani. Sewaktu kecil ia tidak disunat (adat Yahudi), sehingga Paulus mendorongnya untuk disunat supaya dapat diterima oleh orang-orang Yahudi. Ada tradisi yang mengatakan Paulus melakukan upacara sunat itu "dengan tangannya sendiri". Ia ditahbiskan dan kemudian pergi bersama Paulus mengabarkan Injil ke daerah Frigia, Galatia, Misia, Troas, Filipi dan Korintus. Ia sendiri pernah dipenjara, paling sedikit satu kali selama masa penulisan kitab-kitab di Perjanjian Baru, yaitu dicatat di bagian akhir Surat Ibrani, Timotius dilepaskan dari penjara. Ibunya, Eunike, dan neneknya, Lois, dipuji karena kesalehan dan iman mereka, yang mengindikasikan bahwa mereka telah menjadi Kristen. Timotius sendiri dipuji oleh Paulus karena pengetahuan alkitabiahnya dan dikatakan telah mengenal kitab suci sejak kecil.

Tampaknya Timotius mempunyai masalah dalam pencernaan tubuhnya, karena itu Paulus menasihatkan di suratnya yang pertama kepada Timotius: "Janganlah lagi minum air saja, melainkan tambahkanlah anggur sedikit, berhubung pencernaanmu terganggu dan tubuhmu sering lemah."

Menurut tradisi, Paulus menahbiskan Timotius menjadi uskup (Gembala Sidang) di Efesus  pada tahun 65, di mana ia melayani selama 15 tahun. Pada tahun 97 (ketika Timotius sedang sakit parah pada usia 80 tahun), ia mencoba menghalangi prosesi penyembahan berhala dari orang-orang di sana dengan menyampaikan khotbah. Massa marah dan memukulinya, menyeretnya di jalan-jalan dan melemparinya dengan batu sampai mati.

Dari kisah singkat di atas dan beberapa informasi Alkitab, berikut tiga fakta menarik tentang Timotius

1. Pemberita Injil terkenal.

Di dalam suratnya yang kedua kepada Timotius, Rasul Paulus menegaskan tugas Timotius sebagai pemberita Injil (2 Timotius 4:5). Di bawah kepemimpinan para Rasul, gereja mula-mula memiliki dan memberikan tanggung jawab dan jabatan resmi sebagai Pemberita Injil (Efesus 4:11). 

Alkitab memberitahukan  kita bahwa hanya dua tokoh yang memiliki jabatan sebagai Pemberita Injil yakni Filipus (KPR 21:8) dan Timotius. Kemungkinan ada lebih banyak orang Kristen yang mengemban jabatan ini pada  masa gereja mula-mula.

2. Menjadi Gembala Sidang di usia muda.

Timotius ditunjuk Rasul Paulus menjadi Gembala Sidang jemaat Efesus (1 Timotius 1:3-4) pada usia yang sangat muda, yakni 15 tahun. Inilah mengapa ia di nasehati oleh Rasul Paulus agar tidak merasa rendah diri (1 Timotus 4:12). 

Ia tidak saja memiliki kualitas rohani tapi juga pengetahuan yang mumpuni, terlihat dari kepercayaan Rasul Paulus kepadanya dalam hal menghadapi pengajar-pengajar sesat (1 Timotius 4). Rasul Paulus juga melatihnya dengan kemampuan manejerial untuk mengelola SDM jemaat di Efesus. Timotius harus mengangkat Penatua, Diaken dengan kriteria yang ketat (1 Timotius 3). Kepercayaan yang diberikan Rasul Paulus kepada Timotius adalah sesuatu yang mustahil terjadi pada masa kini.

3. Setia dalam penderitaan

Pertama-tama, Timotius memiliki kelemahan tubuh (sakit pencernaan) karenanya dalam surat yang pertama, Rasul Paulus menasehati agar Timotius meminum sedikit anggur untuk kesehatannya (1 Timotius 5:23).

Rasul  Paulus sendiri bersaksi bahwa Timotius ikut menderita aniaya dalam  perjalanan misi mereka (2 Timotius 3:11)

Menurut tradisi gereja, Timotius mati  martir karena membela imannya. Ia dinobatkan sebagai Santo dan dihormati sebagai seorang rasul, santo dan syuhada oleh Gereja Ortodoks Timur, dengan hari peringatannnya pada tanggal 22 Januari. Gereja Katolik Roma memperingatinya bersama-sama Titus pada tanggal 26 Januari. Dalam Kalender Roma Umum tahun 1962, peringatannya diadakan pada tanggal 24 Januari. Bersama Titus dan Silas, ia diperingati di Evangelical Lutheran Church dan Episcopal Church (Amerika   Serikat) pada tanggal 26 Januari. Peringatan Timotius diadakan di gereja Lutheran Church-Missouri pada tanggal 24 Januari.

MENGAPA MENCARI KEPENTINGAN KRISTUS?

Setelah melihat biografi singkat Timotius. Mari bersama merenungkan pertanyaan Mengapa mencari kepentingan Kristus? 

Mengapa Rasul Paulus mengklaim Timotius adalah seorang yang mencari kepentingan Kristus? Pertama-tama, mari melihat pada Paulus. Ia adalah seorang yang terbuka dan berpegang teguh kepada apa yang diyakininya sebagai kebenaran. Sebagai orang yang menyadari benar panggilan hidupnya sebagai Rasul bagi bangsa-bangsa non Yahudi, ia bertanggungjawab mempromosikan karakter dan standar moral Kristen, karenanya, ketika ia melihat kualitas kedewasaan rohani Timotius, ia dengan segera mempergunakannya sebagai contoh hidup kepada jemaat Filipi. 

Mengapa mencari kepentingan Kristus menjadi sebuah standar krusial bagi kedewasaan rohani Kristen? Ada dua alasan penting dari begitu banyak alasan mengapa Rasul Paulus mengangkat kualitas Timotius ini dihadapan jemaat Filipi. 

1. Alasan rohani.

Rasul Paulus menyadari status sosial mereka ditengah jemaat non Yahudi, bahwa mereka memiliki tanggung jawab penting untuk menjadi standar atau tolok ukur, karenanya setiap tindakan dan keputusan mereka berdampak luas terhadap pertumbuhan iman jemaat. 

Fakta bahwa ada diantara rekan sepelayanan Paulus yang mencari popularitas dan keuntungan pribadi melalui pelayanan tak dapat disangsikan lagi. Karena itu, Rasul Paulus dengan tegas menyatakan bahwa setiap orang yang mau melayani, harus siap menderita (2 Timotius 3:12).

Dalam pelayanan Kristen hanya ada satu kepentingan yang harus ditinggikan dan diperjuangkan yaitu, kepentingan Kristus. Hal ini berbeda dengan prinsip dunia yaitu tidak ada persahabatan yang abadi, yang ada ialah kepentingan-kepentingan bersama.  Banyak pengikut Kristus masih menggunakan baju lama mereka ketika mereka mengikut Kristus. Banyak pejabat Gereja yang melayani dengan harapan pengorbanan mereka  dihargai. Banyak pengusaha Kristen yang memberi bagi pekerjaan Misi berharap  pemberian mereka diganjar dengan berkat finansial bagi usaha mereka. Banyak iming-iming janji melalui khotbah yang tidak berkualitas menggunakan sakralnya mimbar Kristen, para pengkhotbah menawarkan perkawinan kepentingan antara kepentingan pribadi dan kepentingan Kristus di dalam pelayanan Kristen. 

Rasul Paulus berkata kepada jemaat di Filipi `Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,` (Filipi 3:7-8). Mengikuti Yesus artinya kehilangan diri sendiri, tak ada kepentingan yang dicari, tak ada keinginan pribadi selain keinginan Kristus saja. 

2. Alasan Finansial.

Pelayanan Kristen yang dilaksanakan Rasul Paulus secara finansial bernilai sangat mengiurkan. Rasul Paulus sendiri masih mengerjakan keterampilannya sebagai pembuat kemah dan menggunakan hasilnya untuk membiayai perjalanannya (KPR 18:1-3). Jemaat Filipi sendiri dengan setia mendukung finansial pelayanan Rasul Paulus dan tim (Filipi 4:14-17). Ketamakan dan keserakahan terhadap Mamon (uang) memang tidak dibahas secara mendalam dalam kecurigaan Paulus, tapi hal ini telah diperingatkan Yesus didalam Matius 6:24 dan Lukas 16:13. 

Pelayanan Kristen telah lama menjadi bisnis-bisnis rohani untuk mengeruk harta finansial, bahkan mereka yang sebelumnya ingin melayani dengan hati yang tulus, kemudian tersandung dalam gemerlap kemilau harta. 

Banyak yang telah salah menafsir perkataan Rasul Paulus:`Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu? Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu` (1 Korintus 9:13-14). 

Perkataan di atas telah dipakai sebagai tameng untuk menuntut imbalan bagi setiap pelayanan yang diberikan oleh banyak pelayan Kristen masa kini. Bahkan sebelum masuk ke dalam pelayanan, seorang calon gembala sidang diberikan kesempatan untuk membuat kesepakatan tentang berapa gaji dan tunjangan yang harus diterimanya. Ia mungkin saja akan menolak tawaran pelayanan tersebut apabila, gaji dan tunjangan yang di dapat tidak sesuai. Penafsiran sempit terhadap perkataan Rasul Paulus di atas mengabaikan konteks besar dari 1 Korintus 9:1-27. 

Rasul Paulus sedang menekankan bahwa sebagai Rasul ia berhak menerima `upah` atau imbalan finansial atau materi dari kerja kerasnya dalam melayani (1 Korintus 9:4) Tidakkah kami mempunyai hak untuk makan dan minum?  Namun ia dengan sadar tidak mengambil atau menuntut upah

Rasul Paulus berkata dalam 1 Korintus 9:11-12  Jadi, jika kami telah menaburkan benih rohani bagi kamu, berlebih-lebihankah, kalau kami menuai hasil duniawi dari pada kamu? Kalau orang lain mempunyai hak untuk mengharapkan hal itu dari pada kamu, bukankah kami mempunyai hak yang lebih besar? Tetapi kami tidak mempergunakan hak itu. Sebaliknya, kami menanggung segala sesuatu, supaya jangan kami mengadakan rintangan bagi pemberitaan Injil Kristus.

Rasul Paulus memutuskan untuk tidak menggunakan haknya untuk menerima upah. Ia menolak untuk menuntut gaji karena, ...

karena Rasul Paulus sadar bahwa kepentingan dirinya dapat menghalangi kepentingan Kristus. Kepentingan Kristus adalah Injil diberitakan dan Paulus memproklamirkan bahwa `memberitakan injil adalah keharusan baginya, celakalah dirinya apabila tidak memberitakan Injil` (1 Korintus 9:16). Lebih lanjut Rasul Paulus berkata 

Kalau andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku. Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil. (1 Korintus :17-18)

BAGAIMANA MENCARI KEPENTINGAN KRISTUS?

Sumber: 

Alkitab. Perjanjian Baru

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Timotius

https://rubrikkristen.com/7-fakta-penting-tentang-timotius-di-alkitab/2/

https://www.gkii-pintuelok.org/timotius-orang-muda-yang-luar-biasa-menjadi-saksi-tuhan/#:~:text=Paulus%20menyuruh%20menyunatkan%20dia%20karena,dalam%20usia%20sekitar%2015%20tahun.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

IMAN DAN TANDA (Matius 16:1-4)

Matthew 16:1-4   1 Kemudian datanglah orang-orang Farisi dan Saduki hendak mencobai Yesus. Mereka meminta supaya Ia memperlihatkan suatu tanda dari sorga kepada mereka.   2 Tetapi jawab Yesus: "Pada petang hari karena langit merah, kamu berkata: Hari akan cerah,   3 dan pada pagi hari, karena langit merah dan redup, kamu berkata: Hari buruk. Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman tidak.   4 Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus." Lalu Yesus meninggalkan mereka dan pergi. Iman vs Tanda Orang Saduki dan Orang Farisi adalah kaum terpelajar yang secara khusus mendalami hukum-hukum Yahudi. Mereka juga hidup dalam penantian yang pasti akan kehadiran Mesias. Mereka jugalah yang terus menghidupkan pengharapan akan kedatangan Mesias dalam kehidupan ibadah orang Yahudi.  Mereka hidup dalam meditasi dan perenungan iman Yahudi mereka. Pada Ayat 1; me

GEREJA YANG IDEAL (Menurut KPR 2:41-47)

I . APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN GEREJA ? Apakah Gereja adalah gedung ? Apakah Gereja adalah organisasi ? Menurut ALKITAB, gereja adalah Kristen (pengikut Kristus) * 1 Petrus 2:9-10  Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: Yesus Kristus tidak membuat dan mengembangkan organisasi atau denominasi atau sinode tertentu tetapi mengorganisir Kristen. II. SIAPAKAH PENDIRI GEREJA ? * Matius 16:18  Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Jadi, Yesus Kristus tidak mendirikan gedung tetapi mendirikan sebuah jemaat. Gedung/tempat ibadah kemudian diadopsi menjadi kebutuhan Kristen. Pada dasarnya sebuah gedung permanen bukanlah kebutuhan primer

SYARAT MENJADI GEMBALA

Yohanes 21:15-19 Menyimak perbincangan Yesus Kristus dengan Simon Petrus dalam bacaan hari ini, kita akan belajar beberapa prinsip dalam pelayanan penggembalaan. Setidaknya ada tiga syarat penggembalaan yang tersirat dari perbincangan diatas. Baiklah kita lihat ketiga syarat tersebut secara terperinci. A. MENGALAMI KASIH ALLAH (Ay.15) 15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Pertanyaan pertama bukanlah sebuah pertanyaan retorika, bukanlah pula sebuah pertanyaan ujian atau uji coba. Beberapa hal yang melatarbelakangi  pertanyaan tersebut ialah 1. Kedaulatan Pilihan Allah terhadap Simon Petrus. Dalam Matius 16:16-19  Allah memilih Simon Petrus untuk memperkenalkan Yesus sebagai Mesias. Didalam dan diatas pengakuan in